ARIZONA, DepokiNews – Salam Jotos Profesional! Perlawanan dahsyat Lemieux, menyulut adrenalin Benavidez hingga ubun-ubun. Baku cabut pukulan pun terjadi dengan Lemieux terkapar di ronde 2. Pada ronde 3, wasit Harvey Dock terpaksa menyelamatkan Lemieux dari amukan tukang jagal yang dijuluki monster oleh Mike Tyson.
Duel David Benavidez dan David Lemieux berlangsung di Gila River Arena, Glendale, Arizona, USA, Minggu, WIB (22/5/2022). Duel memperebutkan sabuk interim Menengah Super WBC.
Duel diawali dengan berondongan narasi ring announcer kenamaan Jimmy Lennon Jr. Ring announcer dari Showtime ini memanggil David Lemieux.
BACA JUGA:
Prediksi Tinju: Benavidez vs Lemieux, Red Flag Menuju Saul Canelo
“Dari Montreal Kanada, inilah mantan Juara Dunia Kelas Menengah dan sekarang penantang nomor dua Menengah Super. Perkenalkan…David Lemieux…,” sembur Jimmy Lenon Jr dengan menoleh ke arah rombongan Lemieux yang sudah ada di barisan paling belakang di Gila River Arena.
Lemieux pun bergerak ke arah ring. Ia mengenakan jubah hitam dengan renda keemasan bertuliskan namanya: David Lemieux. Dengan warna hitam, Lemieux mungkin sudah memiliki firasat bahwa hari ini adalah hari pembantaian untuknya. Apalagi sarung tinju dan celananya juga berwarna hitam.
Lemiux bergerak di celah penonton yang nyaris semuanya sedang memegangi telepon untuk merekam tontonan yang mereka tunggu-tunggu.
Tepat di pinggir ring, Lemieux berbalik ke arah penonton dan memberikan salam hormat. Lemieux sedang berterima kasih pada para penonton. Bagaimana pun penontonlah yang telah membayarnya dan ia akan bertarung dengan segenap kemampuannya.
Petinju dengan tinggi badan 177 cm ini kemudian meliuk diantara tali ring untuk berdiri dalam arena segi empat, tempat laganya dengan Benavidez akan berlangsung. Petinju Kanada dengan rekor 42 Menang-4 kalah dan 0 Seri ini menjalankan ritual dalam ring dengan mendorongkan tubuhnya ke arah tali ring berwarna putih bertuliskan Premier Boxing Champions.
Saat itulah sejarah Lemiuex di arena ring dibacakan terutama kedahsyatan kepalan tinjunya. Saat-saat seperti itu adalah saat yang ditunggu-tunggu semua petinju karena ia akan dielu-elukan oleh penonton.
Sudah cukup dengan ritual untuk Lemieux, Jimmy Lennon Jr kemudian memanggil David Banavidez.
“Dan sekarang dari Phoenix, Arizona, inilah mantan Juara Dunia Kelas Menengah Super dua kali dan penantang nomor satu kelas Menengah Super, El Bandera Roja…David Benavidez...,” cerocos Jimmy Lennon yang ditimpali penonton dengan tepuk tangan dan suitan.
Seperti julukannya El Bandera Roja alias Bendera Merah, Benavidez mengenakan jaket warna merah berstrip warna hijau dan keemasan. Sedangkan sarung tangannya warna hijau, warna kebeseran Mexico, tanah leluhurnya.
Di tengah-tengah lorong penonton, dua tangannya bergantian menyalami penonton dengan cara menepukkan sarung tinjunya.
Saat memasuki ring tinju, ia menolah dan mengangguk ke arah Lemieux. Seolah-olah ia ingin berkata-kata: “Bro, ayo kita beri pertunjukkan terbaik untuk penonton.”
BACA JUGA:
Analisa Tinju: Canelo-Beterbiev, Maaf Ini Bukan Tinju Tetapi Penganiayaan
Benavidez tampak menjulang. Maklum tinggi tubuhnya mencapai 187 cm.
Orang-orang di sekelilingnya mengibarkan bendera merah ukuran mini yang merupakan lambang Benavidez, sang-Bendera Merah.
Rekor petinju berumur 25 tahun itu pun dibacakan: 25 Menang-0 Kalah dan 0 seri dengan kemenangan KO sebanyak 23 kali. Rekor yang menggambarkan Benavidez sebagai jagal ring tinju kelas Menengah Super.
Jimmy Lennon kembali mengambil alih suasana. Ia mengumumkan orang-orang yang berjasa dalam pertandingan tersebut, termasuk juga mengumumkan tiga orang juri yaitu Javier Alvarez, Team Cheatam, dan Chris Flores.
“Sedangkan wasitnya adalah Harvey Dock,” ucap Lennon.
Dock berkepala plontos dan kemeja hijau menganggukan kepalanya dengan begitu sopan.
Bel tanda pertandingan pun dimulai.
Ronde Pertama
Lemieux mengambil inisiatif serangan. Dengan tinggi tubuhnya lebih pendek 10 cm, petinju Kanada ini memang harus masuk agar bisa memasukan kombinasi hooknya yang dikenal tajam dan menyengat dan telah menyungkurkan 36 lawannya lewat KO.
Tak seperti biasanya, Benavidez tampak lebih tenang dan tak buru-buru melakukan gempuran.
Selama 2 menit awal, keduanya saling melontarkan pukulan dan belum ada pukulan yang telak. Double cover keduanya masih rapi.
Benavidez mengganjal pergerakan Lemiux dengan kombinasi jab ke arah wajah dan perut Lemieux.
Tampak sekali kemajuan teknis yang dialami Benavidez. Pukulan jarak jauhnya tajam dan akurat. Ia pun lihai bergerak mundur untuk menjaga jarak dan kemudian melontarkan pukulan ke arah perut. Double covernya juga rapi.
Lemieux kesulitan memasukan pukulan bersih.
BACA JUGA:
Gaya Hidup Islami, Petinju Artur Beterbiev 100 Persen Menang KO dan Paling Ditakuti Saat Ini
Benavidez meningkatkan agresi. Pukulan kombinasi kanan kirinya begitu hidup dan menerpa wajah dan perut lawannya.
Hingga pada detik 35, pukul kanan Benavidez menghajar pelipis kiri Lemieux. Petinju keturunan Mexico menyudutkan Lemieux ke sudut ring dengan kombinasi pukulan.
Pada detik 12, straight kiri Benavidez membuat Lemieux sempoyongan dan menyelamatkan diri dengan bersandar pada tali ring.
Tak menyia-nyiakan buruannya terluka, Benavidez memberondongkan pukulan-pukulan pendeknya yang membuat Lemieux sempoyongan. Bel ronde pertama berakhir, Lemieux selamat.
Wasit Harvey Dock sampai harus melakukan penetrasi tepat saat bel dan memegangi Lemieux serta memandunya ke pojok ring tempat timnya menunggu.
Ronde Kedua
Lemieux seperti ingin melakukan pembalasan dengan melakukan penyerbuan. Namun pertahanan dan serangan balik Benavidez sangat tajam. Kombinasi hook kanan kiri menghajar Lemiux. Pada menit 2.42, upper cut kiri Benavidez membuat lawannya terjengkang KO hingga keluar dari tali ring.
Lemieux harus berguling melewati tali ring paling bawah untuk kembali masuk arena.
Harvey Dock melakukan perhitungan.
Lemieux bagai seorang ksatria, meneruskan pertandingan dengan gagah berani. Bahkan hook kanan keras dilepaskan, sayang hanya menerpa angin.
Pada saat inilah pertandingan berlangsung seru. Saling balas pukulan terjadi dan beberapa pukulan keduanya masuk secara bersih ke lawannya.
Namun Benavidez jauh lebih unggul. Counter kanan kirinya mendarat telak. Lemieux kembali tersandar ke ring.
Tak mau jadi bulan-bulanan, Lemieux mengamuk dan mendaratkan hook kanan kiri ke kepala dan perut yang masuk secara bersih.
Komentator berteriak-teriak kegirangan dengan aksi Lemieux yang mampu bangkit.
Namun ketenganan Benavidez mampu mengeliminir serangan lanjutan Lemieux.
Merasa mampu meredam pukulan lawan, Benavidez mengajak Lemieux bertarung jarak dekat. Upper Cut Benavidez pun masuk telak beberapa kali.
Darah keluar dari hidung dan mulut Lemieux akibat hantaman hook, uppercut dan straight kanan kiri Benavidez.
Di sela-sela ronde kedua dan ketiga, trainer dan cut man sibuk dengan handuk untuk membersihkan darah dari wajah Lemieux.
Ronde Ketiga
Lemieux kembali bangkit dan pertarungan jarak dekat terjadi. Namun jab kiri Benavidez membuat Lemieux kembali redup. Jab-jab kiri Benavides terus mencecar kepala lawannya.
Pada menit 1.37 ronde ketiga kombinasi jab kiri dan hook kanan, membuat Lemieux goyah. Sebuah upper cut kiri menjadi akhir pertandingan saat wasit Harvey Dock tak tega melihat Lemiux menjadi samsak hidup.
David Benavidez menang TKO ronde 3.
Tantang Canelo
Usai menang meyakinkan, Benavidez meminta lawan-lawan tak menghindarinya mulai dari Canelo Alvarez, Jermall Charlo dan Caleb Plant.
“Jangan banyak bicara, sodori saya kontrak. Ini giliranmu Canelo,” tantang Benavidez.
David Benavidez rupanya jengah bertukar berkata-kata untuk menantang Canelo Alvarez yang terus lari menjauh dari kejarannya.
Dengan menjadi penantang nomor 1 di WBC, Canelo juara tak terbantahkan kelas Menengah Super kini tak bisa menghindari duel wajib.
Bagaimana Canelo?
Editor : Mahfud