Sudah cukup dengan ritual untuk Lemieux, Jimmy Lennon Jr kemudian memanggil David Banavidez.
“Dan sekarang dari Phoenix, Arizona, inilah mantan Juara Dunia Kelas Menengah Super dua kali dan penantang nomor satu kelas Menengah Super, El Bandera Roja…David Benavidez...,” cerocos Jimmy Lennon yang ditimpali penonton dengan tepuk tangan dan suitan.
Seperti julukannya El Bandera Roja alias Bendera Merah, Benavidez mengenakan jaket warna merah berstrip warna hijau dan keemasan. Sedangkan sarung tangannya warna hijau, warna kebeseran Mexico, tanah leluhurnya.
Di tengah-tengah lorong penonton, dua tangannya bergantian menyalami penonton dengan cara menepukkan sarung tinjunya.
Saat memasuki ring tinju, ia menolah dan mengangguk ke arah Lemieux. Seolah-olah ia ingin berkata-kata: “Bro, ayo kita beri pertunjukkan terbaik untuk penonton.”
BACA JUGA:
Analisa Tinju: Canelo-Beterbiev, Maaf Ini Bukan Tinju Tetapi Penganiayaan
Benavidez tampak menjulang. Maklum tinggi tubuhnya mencapai 187 cm.
Orang-orang di sekelilingnya mengibarkan bendera merah ukuran mini yang merupakan lambang Benavidez, sang-Bendera Merah.
Rekor petinju berumur 25 tahun itu pun dibacakan: 25 Menang-0 Kalah dan 0 seri dengan kemenangan KO sebanyak 23 kali. Rekor yang menggambarkan Benavidez sebagai jagal ring tinju kelas Menengah Super.
Jimmy Lennon kembali mengambil alih suasana. Ia mengumumkan orang-orang yang berjasa dalam pertandingan tersebut, termasuk juga mengumumkan tiga orang juri yaitu Javier Alvarez, Team Cheatam, dan Chris Flores.
“Sedangkan wasitnya adalah Harvey Dock,” ucap Lennon.
Dock berkepala plontos dan kemeja hijau menganggukan kepalanya dengan begitu sopan.
Bel tanda pertandingan pun dimulai.
Editor : M Mahfud