Seperti diketahui, bocah yang sering dipanggil Nono ini adalah siswa SD Inpres Buraen 2 di Kabupaten Kupang, NTT. Dia mengikuti kompetisi matematika International Abacus World Competition, Abacus Brain 2022.
Dalam kompetisinya, Nono mengalahkan sebanyak 7.000 peserta dari berbagai negara. Dia berhasil menyelesaikan 15.201 folder soal. Dalam satu folder ada 10 soal sehingga total soal yang berhasil dikerjakannya dalam jangka waktu satu tahun adalah sebanyak 152.010. Soal ini kemudian diujikan dalam bentuk virtual dan tes pendengaran dalam Bahasa Inggris.
Berkat prestasinya yang gemilang, nama Caesar Hendrik Meo Tnunay atau akrab disapa Nono menjadi buah bibir masyarakat.
Di usianya yang menginjak tujuh tahun, dia berhasil meraih juara satu di kompetisi matematika tingkat dunia.
Nono lahir di Amarasi Selatan, Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT) pada 2 April 2015. Dia merupakan putra bungsu dari pasangan Raflim Meo Tnunai dan Nuryati Seran.
Ayahnya hanya pekerja serabutan, seperti menjadi kuli atau tukang bangunan. Sementara ibunya adalah seorang guru kontrak.
Editor : M Mahfud