"Emang enak daun kelor itu? Dimasak seperti apa, atau dimakan saja biasa?" tanya Prabu.
"Tidak. Direbus, dimasak air sampai mendidih baru dimasukin marungga (daun kelor)," kata Nono.
Nono menjelaskan, setelah rebusan daun marungga atau kelor tersebut matang, lalu daun tersebut diambil. Setelah itu, air rebusan daun kelor tersebut dikonsumsi Nono.
"Rebusan kelor yang sudah masak diambil. Dan airnya diminum," ujar Nono.
Hal tersebut dibenarkan oleh ibu Nono, Nuryati Seran. Menurut Nuryati, daun kelor yang di daerah NTT disebut marungga, adalah tanaman khas yang mudah dijumpai di kampung halamannya. Ia mengetahui khasiat daun kelor yang sering dikonsumsi anaknya ini dari Gubernur NTT.
"Di tempat kami sangat mudah menemukan daun marungga. Pas saya dikasih tahu oleh gubernur, bahwa daun itu banyak khasiatnya. Daun ini hampir tiap hari kami konsumsi," kata Nuryati.
Editor : M Mahfud