Kisah Pakde Yusuf, Sang Inspirator Manusia Batu Dari Kota Tua

Reza Rachmad Sidi
Pakde Yusuf memerankan tokoh Pahlawan Nasional. Foto: iNews Depok/Reza Rachmad Sidi

"Maksud saya jika kita tidak tidak bisa melakukan suatu karya maka saya akan mencoba karya-karya yang lain, dan intinya adalah kalau kita mempunyai kemauan dan potensi apapun bisa dilakukan kalau positif. Hidup di Jakarta tidak boleh malu karena orang tidak akan peduli kalau kita tidak memulai dengan aktivitas sendiri," imbuhnya.

Pekerjaan Yusuf mulai terhambat akibat dari pandemic Covid-19 yang merajalela dimana-mana. Ia diperbolehkan bekerja hanya di akhir pekan saja. sebagai pekerjaan sambilan Yusuf membuka warung kopi dan hasil dari penjualan itu cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari Pakde Yusuf.

Ia juga sudah menjual mobil dan motornya akibat dari pandemi yang berlangsung cukup lama ini. Menyikapi hal ini Pakde Yusuf selalu berpikir positif jika tidak hanya dia saja yang merasakan tetapi banyak orang-orang juga merasakanya. Pakde memegang prinsip “hidup itu adalah seni” seni dalam artian mengelola hidup kalian sendiri mengatur hidup kalian sendiri dan semua faktor yang terdapat dalam kehidupan adalah seni bagi Pakde Yusuf.

Pakde Yusuf juga mempunyai tujuan dalam seni manusia batu yaitu menciptakan suasana lain daripada yang lain. Dia membuat fenomena swafoto dengan manusia batu yang melayang. Kelebihan manusia patung di Kota Tua adalah selalu diam kalau disentuh maupun diledek.

Pada saat Pakde Yusuf melakukan duduk tapi “melayang” banyak orang-orang mengatakan kalau Pakde adalah orang yang sakti, itu dilakukan pada tahun 2014 dan langsung ramai diperbincangkan banyak orang.

Editor : M Mahfud

Halaman Selanjutnya
Halaman : 1 2 3 4 5

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network