Honor yang paling besar didapatkan oleh Pakde Yusuf sebesar 15 juta rupiah pada saat kegiatan di Bali sekaligus pentas yang sangat megah bagi Pakde sendiri karena ia berkolaborasi dengan seniman-seniman ternama di Bali. Seringkali Pakde berperan sebagai pemain tambahan di sinetron dan film layar lebar.
Selama bekerja di dunia seniman, Pakde Yusuf mulai mendapatkan relasi-relasi yang banyak sekali di seluruh dunia. Ia berteman dengan orang-orang di mancanegara karena orang-orang melihat sosok Pakde Yusuf berbeda dengan seniman-seniman di negara asal mereka.
Pada tahun 2018 Pakde Yusuf diundang di sebuah acara “Living Statue” di Belanda. Dia menolak undangan tersebut dikarenakan bentrok dengan acara yang lain dan akhirnya mengirim Pak Idris kesana dan memerankan Cepot disana. Hal yang membedakan manusia batu di luar negeri dan di Indonesia adalah menggabungkan antara seni dan budaya.
Harapan Pakde Yusuf kedepannya bagi para seniman jalanan yang masih di jalanan untuk bergabung dengan komunitas Kotu Art atau membuatnya sendiri supaya mempunyai nilai plus tersendiri. Dengan adanya naungan komunitas mereka akan dikelola secara profesional.
Pakde Yusuf juga ingin apa yang ditampilkan dan dikerjakan menjadi suatu pelajaran dalam artian dengan menggunakan trik-trik tertentu dapat menghasilkan berkah. Tidak hanya mencari uang untuk diri sendiri, melainkan dengan mengedukasi para pengunjung. Kota Tua sendiri adalah tempat wisata edukasi dimana orang-orang belajar sejarah, seni, dan wayang. Pakde berpesan kepada para anggotanya untuk selalu berbagi ilmu ke pengunjung.
Editor : M Mahfud