Sang Monster yang berusia 29 tahun, harus menghancurkan Petir Philipina yang umurnya sudah 39 tahun. Jika tidak maka Sang Monster akan kembali menjadi bahan olok-olok.
Sementara sang Petir Philipina Nonito Donaire, jika menang, ia akan menjadi fenomena menakjubkan.
Betapa tidak meski sudah berumur, Petir Philipina masih sanggup meledakkan lawan-lawannya. Terbukti dalam dua pertempuran terakhir, Donaire meledakkan Nourdine Oubaali untuk merebut sabuk WBC yang kini melingkar di pinggangnya. Tak hanya itu Petir Philipina juga menyetrum lawan berikutnya yaitu Reymart Gaballo untuk mempertahankan sabuk WBC.
BACA JUGA:
Tinju Dunia: Fantastis! Haney Kalahkan Kambosos di Depan 40 Ribu Penonton
Dengan keyakinan masing-masing untuk menghancurkan lawannya, maka pertempuran habis-habisan akan terjadi.
Benar saja, Petir Philipina naik ke ring dengan penuh keyakinan. Ia mengenakan celana dan sarung tinju warna biru, warna seorang lelaki tulen.
Sementara Monster Naoya Inoue bertanding dengan celana dan sarung tinju warna hitam.
Hal unik, Monster Naoya Inoue mengecat rambutnya dengan warna perak, seakan-akan menjadi radar untuk menangkap pergerakan Petir Philipina.
Ronde 1
Begitu ronde pertama berdentang, sungguh mengejutkan. Petir Philipina yang berusia 39 tahun tampil agresif. Dia langsung menyerbu sang Monster dengan hook melingkar panjang dan straight kanan.
Inoue dengan dingin mengganjal pergerakan Petir Philipina dengan jab dan hook kiri.
Susah memukul kepala, Donaire mengincar perut sang Monster.
Editor : M Mahfud