SUKOHARJO, iNews Depok.id – Insiden pembongkaran Benteng Keraton Kartasuri (Kartosuro) menggemparkan publik tanah air. Benteng bersejarah berusia 400 tahun dijebol untuk akses pembuatan kos-kosan dan bengkel. Betulkan pembongkaran atas suruhan Ketua RT?
Benteng Keraton Kartosuro diketahui dijebol pada Kamis, 21 April 2022. Benteng yang dijebol sepanjang 7,4 meter, lebar 2 meter dan tinggi 3,5 meter.
Total ukuran benteng sepanjang 680 meter.
BACA JUGA:
Gawat! Pagar Bata Keraton Kartasura Dibongkar
Benteng Keraton Kartosuro yang dijebol terletak di Kampung Krapyak Kulon, Kecamatan Kartosuro, Sukoharjo, Jawa Tengah.
Usai mendengar Benteng Keraton Kartosuro dijebol, Bupati Sukoharjo Etik Suryani turun ke lokasi pada Sabtu (24/04/2022). Turunnya Bupati Sukoharjo ke Benteng Kartosuro terekam video dan video beredar lewat medsos.
Dalam rekaman video tersebut, salah seorang yang mengaku perwakilan pembeli tanah bernama Bambang menyatakan pembongkaran benteng atas suruhan Pak RT.
“Suruh bongkar dari Pak RT. Ya suruh bongkar, bukan hanya jebol,” kata Bambang saat ditanya wartawan usai bertemu dengan .
Menurut Bambang keberadaan benteng membebani kas RT. Pasalnya selama ini biaya untuk pembersihan lokasi sekitar benteng berasal dari warga setempat. Sekali pembersihan, kata Bambang, setidaknya menghabiskan kas RT sebesar Rp300 ribu.
“Selama dua minggu membersihkan, tidak ada yang mendekati, tidak ada yang mengarahkan,” kata Bambang.
BACA JUGA:
Pembongkaran Benteng Keraton Kartasura, Pemilik Lahan dan Operator Alat Berat Diperiksa Polisi
Bambang juga mengungkapkan lokasi tanah dalam benteng juga baru dibeli senilai Rp850 juta untuk luas 682 meter. Pembongkaran benteng ditujukan sebagai akses pembuatan kos-kosan dan bengkel.
Bupati: Masyarakat Mestinya Ikut Nguri-uri Cagar Budaya
Bupati Sukoharjo Etik Suryani menyayangkan pembongkaran benteng Keraton Kartasura.
“Saya sangat kecewa sekali, menyayangkan kenapa selaku warga, apalagi warga asli Kartosuro tidak tahu sejarahnya,” kata Etik Suryani.
Menurut Bupati, semestinya masyarakat ikut nguri-nguri benda cagar budaya. “Kenapa masyarakat tidak membantu nguri-uri, kerja bakti kan bisa. Biar kampungnya bersih,” tegasnya.
Jika masyarakat kreatif, lanjut Bupati, Benteng Keraton Kartasura (Kartosuro) bisa memberikan pembasukan bagi warga setempat. “Kalau dibersihkan bisa menjadi wisata, orang bisa selfi di sini,” ujar Bupati.
Bupati Etik Suryani juga mengaku heran jika tanah keraton bisa diperjualbelikan. “Kok bisa memiliki sertipikat. Biar ditelusuri asal usul sertipikat. Kita secepat mungkin laporkan ke provinsi,” terang Bupati.
Editor : Mahfud