Dari mafia jagung itu, diketahui ada sejumlah pejabat di Kementan yang menerima uang korupsi dari impor jagung. Salah satu pejabat bahkan menerima jatah sampai Rp10 Triliun. Akhirnya, Amran memecat empat pejabat Kementan yang diketahui menerima uang korupsi, di mana dua antaranya seorang direktur di Kementan.
"Ketegasan memang sangat diperlukan dalam menjalani tugas sebagai menteri untuk mengawasi kinerja jajarannya. Diharapkan semua pimpinan kementerian/lembaga juga punya keberanian seperti itu," kata Daniel.
Sebelum kasus impor jagung ini, Amran Sulaiman juga mengambil langkah tegas dengan menonaktifkan 11 pejabat Kementan dan memberikan daftar hitam ke empat perusahaan pupuk yang terbukti mengedarkan pupuk palsu.
Pupuk palsu dan pupuk dengan kualitas rendah itu sangat merugikan petani. Potensi kerugian akibat pupuk palsu mencapai Rp600 miliar, sementara pupuk berkualitas rendah berpotensi menimbulkan kerugian hingga Rp3,2 triliun.
Daniel pun menyebut praktik-praktik kecurangan dan korupsi di kementerian sudah banyak terjadi dan sangat merugikan negara serta rakyat. Ia mengatakan, upaya bersih-bersih dari oknum nakal memang sudah sepatutnya dilakukan.
“Ini kan yang disampaikan oleh Pak Prabowo ya, bahwa banyaknya kebocoran-kebocoran uang negara itu karena permainan oknum-oknum di pemerintahan,” tutur Daniel.
Anggota Komisi di DPR yang membidangi urusan pertanian ini mengatakan, impor jagung di tengah panen raya sangat mengancam upaya kedaulatan pangan di Indonesia. Menurut Daniel, praktik curang seperti itu juga membuat petani jagung kesulitan.
Editor : Mahfud