Dengan kemampuan sang anak, Rafli mengaku sangat bangga. Dia mendukung penuh dan setia mendampingi anaknya belajar. Selain itu, anaknya juga mendapat bimbingan dari salah satu dosen Universitas Indonesia.
"Tentu saya sebagai orang tua sangat bangga dengan anak saya ini," katanya.
Di sekolah, Nono selalu mempersiapkan diri untuk mengikuti pelajaran. Bahkan dia menjadi kebanggaan guru dan teman-temannya di sekolah. Tak jarang dia membantu teman sekelasnya dalam pelajaran.
Kepala Sekolah SD Inpres Buraen 2, Petrus Kase, mengakui Nono adalah anak yang cerdas dan baik. Dengan kecerdasannya, Nono juga menjadi tutor bagi teman-temannya.
"Saya lihat anak ini memang punya IQ yang tinggi. Dia dapat dengan cepat menangkap pelajaran yang diterimanya," kata Petrus.
Sebelumnya, viral kisah bocah jenius asal NTT yang menjadi juara 1 kompetisi matematika tingkat dunia, International Abacus World Competition, Abacus Brain Gym 2022.
Pada kompetisi tersebut, Nono berhasil menyelesaikan 15.201 file. Dalam 1 file ada 10 soal sehingga total soal yang berhasil dikerjakan Nono dalam jangka waktu 1 tahun sebanyak 152.010 soal. Kemudian soal ini diujikan dalam bentuk virtual dan listen dalam bahasa Inggris.
Sementara posisi kedua diraih peserta dari Negara Qatar yang mengerjakan 7.502 file atau 75.020 soal, hanya setengah dari yang berhasil dikerjakan Nono. Peringkat ketiga diraih oleh peserta dari USA yang mengerjakan 6.138 file atau 61.380 soal.
Nono diketahui merupakan siswa sekolah binaan PT Astra International Tbk melalui Yayasan Pendidikan Astra-Michael D Ruslim (YPA-MDR) di Kupang, NTT. Dia menorehkan prestasi dengan menjuarai lomba Matematika & Sempoa tingkat Internasional yang diselenggarakan Abacus World Competition.
Editor : Sazili MustofaEditor Jakarta