Selain itu, kurangnya perhatian pemerintah dan lembaga terkait juga turut berkontribusi dalam penurunan luas tanah lapang. Keterbatasan dana dan perhatian yang diberikan kepada ruang terbuka hijau menyebabkan kurangnya upaya dalam melestarikan tanah lapang yang ada.
Pemerintah cenderung lebih fokus pada pembangunan infrastruktur dan memajukan sektor ekonomi daripada mempertahankan tanah lapang yang tidak memberikan secara langsung pendapatan bagi negara. Kurangnya kebijakan perlindungan untuk tanah lapang juga membiarkan pengembang bebas mengubah nasib tanah lapang menjadi bangunan peruntukan lainnya.
Untuk mempertahankan tanah lapang sebagai ruang bermain yang penting dalam kehidupan kita, dibutuhkan peran serta semua pihak terkait. Pemerintah harus memiliki kebijakan yang melindungi tanah lapang dan mengalokasikan anggaran yang memadai untuk pemeliharaannya.
Lebih banyak ruang terbuka hijau harus diintegrasikan dalam rencana tata ruang kota, sehingga masyarakat dapat menikmatinya. Masyarakat juga harus menyadari pentingnya tanah lapang dan melestarikannya, serta mempromosikan gaya hidup yang lebih aktif di luar ruangan.
Penurunan luas tanah lapang untuk bermain merupakan trend yang mengkhawatirkan dalam perkembangan urbanisasi. Faktor-faktor seperti perkembangan perkotaan, perubahan gaya hidup, dan kurangnya perhatian dari pemerintah menjadi penyebab utama fenomena ini.
Namun, dengan kerja sama semua pihak, kita dapat mempertahankan dan memperluas ruang terbuka hijau sehingga anak-anak dan masyarakat umum dapat tetap menikmati manfaat yang ditawarkan oleh tanah lapang untuk bermain di sekitar kita.
Editor : M Mahfud