Dalam karya sastra klasik seperti Sherlock Holmes karya Sir Arthur Conan Doyle, penggunaan cangklong dan kaca pembesar oleh detektif menjadi simbol kuat yang mengidentifikasi karakter tersebut dan menambah keaslian kisah. Kesimpulan bahwa perluasan simbol ini diikuti oleh kebanyakan penulis dan pembuat film kedepannya tidak dapat disangkal.
Oleh karena itu, di era modern pun, ketika seseorang melihat tokoh berpakaian rapi dengan cangklong di tangan dan kaca pembesar di meja, langsung terbayang sosok detektif, sosok yang misterius dan cerdas yang siap memecahkan berbagai misteri.
Dalam kesimpulan, penggunaan cangklong dan kaca pembesar oleh detektif bukan hanya sekadar atribut fisik semata, tetapi simbol yang mencerminkan kecerdasan, keahlian, dan ketelitian karakter detektif.
Cangklong melambangkan misteri yang tersembunyi di dalam diri mereka, sementara kaca pembesar menekankan kemampuan mereka dalam memeriksa detail dan menemukan petunjuk tersembunyi. Jadi, saat melihat seorang detektif dengan cangklong dan kaca pembesar, kita seolah-olah melihat sosok cerdas yang siap memecahkan misteri dan membawa keadilan kepada mereka yang membutuhkan.
Editor : M Mahfud