get app
inews
Aa Read Next : Gluten dan Fungsinya Bagi Tubuh, Bisa Kurangi Risiko Diabetes

Kasus Obesitas Kembali Terjadi, Kali Ini Pemuda Berbobot 230 Kg di Jaktim Dievakuasi ke RS

Kamis, 06 Juli 2023 | 17:05 WIB
header img
Juwanto (19), harus dievakuasi ke rumah sakit setelah memiliki bobot tubuh seberat 230 kilogram. Foto: MNC Portal Indonesia

JAKARTA, iNewsDepok.id - Kasus obesitas kembali terjadi, kali ini Ahmad Juwanto (19) dievakuasi ke Rumah Sakit Umum Adhyaksa, Cipayung, Jakarta Timur pada Kamis (6/7/2023). Suku Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Sudin Gulkarmat) Jakarta Timur turun tangan membantu evakuasi Juwanto yang berbobot 230 kg, di rumahnya Jalan SMP 160 RT 07/03, Ceger, Cipayung.

Lurah Ceger, Ratno menuturkan ada sedikit kendala saat evakuasi lantaran akses rumah Juwanto yang tinggal di pemukiman padat penduduk, memiliki akses jalan yang sempit untuk dilewati.

"Evakuasi sudah berlangsung dengan baik, memang ada sedikit masalah di bagian lengannya, karena tidak bisa dipegangi. Tetapi ketika Juwanto ditanya dirinya nyaman, tidak jadi masalah ke rumah sakit," kata Ratno kepada MNC Portal Indonesia, Kamis (6/7/2023). 

Tidak hanya melibatkan Sudin Gulkarmat Jakarta Timur, evakuasi Juwanto juga dibantu oleh petugas Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta, petugas Ambulance RSU Adhyaksa dan PPSU kecamatan setempat.

Saat hendak dievakuasi, Juwanto mengalami tekanan darah yang meningkat drastis hingga 174/120 lantaran merasa cemas melihat banyak orang di rumahnya.

Juwanto yang mengalami obesitas sejak masih duduk di bangku sekolah dasar.

Berat badannya naik drastis saat berusia 17 tahun. Oleh karena itu pihak keluarga berharap pengobatan Juwanto ini dapat sembuh hingga beraktivitas normal. 

"Ihwal pengobatan Juwanto, kita dari pihak pemerintah setempat hendak mengupayakan biaya pengobatannya menjadi gratis. Mungkin bisa melalui BPJS atau lainnya," imbuh Ratno. 

Sementara itu, Kasie Ops Sudin Gulkarmat Jakarta Timur, Gatot Sulaeman menerangkan untuk mengevakuasi Juwanto, pihaknya menerjunkan empat orang personel. Proses evakuasi berlangsung mulai pukul 09.00 WIB. Butuh waktu sekitar 30 menit untuk mengevakuasi Juwanto.

"Kami melakukan evakuasi karena berdasarkan rekomendasi Dinkes setempat, pasien perlu dirujuk untuk dirawat di rumah sakit," katanya.

Dalam sebulan terakhir, kasus obesitas juga menimpa almarhum Muhammad Fajri (27) di Tangerang Selatan. Selanjutnya ada juga pria bernama Cipto Raharjo (45), warga Kelurahan Kunciran Indah, Kecamatan Pinang yang berbobot 200 kg, dan harus dievakuasi ke rumah sakit.

Cipto diketahui saat itu memiliki problem kesulitan bergerak. Dari video yang diterima, Cipto tampak hanya tergeletak di lantai dengan penyangga di bahunya. Dia pun terlihat kesulitan bernapas.

Perlu diketahui, penyakit obesitas adalah suatu kelainan atau penyakit yang ditandai dengan penimbunan jaringan lemak tubuh yang berlebihan.

Obesitas terjadi karena ketidakseimbangan antara asupan energi dengan energi energi yang dikeluarkan, sehingga terjadi kelebihan energi yang selanjutnya disimpan dalam bentuk jaringan lemak.

Gejala klinis yang dijumpai mulai dari bagian atas tubuh yaitu pada kepala wajah bulat, pipi tembem atau membulat, dagu rangkap. Pada leher tampak pendek dan terdapat bercak kehitaman di belakang leher, perut membuncit disertai dinding perut yang berlipat-lipat.

Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mencatat, obesitas digolongkan penyakit yang perlu intervensi secara komprehensif.

Selain memberikan dampak terhadap penyakit tidak menular obesitas juga berdampak kerugian ekonomi yang dipicu oleh biaya perawatan yang tinggi.

Pada Hari Obesitas Sedunia 2023, Senin (6/3/2023), Dirjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kemenkes, Dr. dr. Maxi Rein Rondonuwu, DHSM, MARS mengatakan, obesitas menjadi faktor risiko terhadap penyakit-penyakit tidak menular antara lain diabetes, jantung, kanker, hipertensi, penyakit metabolik dan non metabolik lainnya, serta berkontribusi sebagai penyebab kematian tertinggi.

“Obesitas merupakan masalah global, sekitar dua miliar penduduk dunia dan mengancam kesehatan masyarakat termasuk di Indonesia. Pada tahun 2030 itu diperkirakan satu dari lima wanita dan satu dari tujuh pria akan hidup dengan obesitas,” ujar dr. Maxi dalam keterangannya.

Pemerintah telah mengatur kandungan gula, garam, dan lemak pada produk makanan olahan maupun makanan siap saji.

Hal ini salah satu cara bagaimana pemerintah mengatasi obesitas dan menghindari komplikasi.

Editor : Mahfud

Follow Berita iNews Depok di Google News Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut