Duel Joshua vs Klitschko berlangsung di Stadion Wembley yang disaksikan langsung lebih dari 90 ribu penonton.
Pertarungan Joshua-Klistchko benar-benar spektakuler. Kedua petinju sempat sama-sama jatuh terpukul KO.
Joshua kemudian menjadi hero setelah bangkit dan mengamuk untuk memukul KO Klitschko pada ronde 11.
BACA JUGA:
Usai Jalani Puasa Ramadan, Beterbiev Inginkan Duel dengan Bivol di Bulan Juni 2023
Kemenangan atas Klistchko juga sekaligus membuat Joshua merebut gelar WBA Super yang lowong.
Dengan demikian Joshua menggenggam 2 sabuk juara yaitu IBF dan WBA Super.
Dunia mengelu-elukan Joshua sebagai petinju terbaik dunia kelas Berat. Fisik sempurna, teknik lengkap dan mental hebat.
Joshua kemudian meraih 3 sabuk kelas Berat setelah mengalahkan Joseph Parker. Sabuk WBO pun menjadi bukti keperkasaan Anthony Joshua.
BACA JUGA:
2 Juara Dunia Tinju Jalani Puasa Ramadan, Rehat Duel di Bulan Maret April 2023
Dalam duel tersebut, Joseph Parker menjadi satu-satunya petinju yang berhasil selamat dari kekalahan KO. Anthony Joshua hanya menang angka mutlak.
Namun kebringasan Joshua kembali mencuat setelah memukul KO Alexander Povetkin di ronde 7 pada tanggal 22 September 2018.
Povetkin bukan petinju sembarangan sebelumnya. Ia belum pernah kalah KO. bahkan satu-satunya kekalahan diperoleh dari Vladimir Klitschko, itupun hanya kalah angka.
Povetkin di amatir juga bergelimang prestasi. Petinju asal Rusia tersebut merupakan peraih emas Olimpiade (Olimpiade Athena) dan Juara Dunia Kejuaraan Amatir 2003 di Bangkok Thailand.
BACA JUGA:
Pakai Celana Pink saat Tinju, 2 Petinju Top Dunia Ini Kalah Mutlak
Awal Kehancuran Anthony Joshua
Meskipun menggenggam 3 sabuk utama kelas Berat, nada-nada sumbang terhadap Joshua disuarakan banyak pihak. Joshua dicemooh sebagai jago kandang.
Cemoohan karena pertarungan besar Joshua selalu digelar di Inggris. Seorang petinju baru benar-benar diakui dunia jika menjadi jagoan saat berlaga di Amerika Serikat.
Editor : M Mahfud