“Ancaman di depan mata kita, terutama ada operasi intelijen negara asing di negara kita.
Ada dua operasi yang harus diwaspadai, pertama black ops intelligence, kedua psycho ops intelligence," ujar Budi.
Psycho ops intelligence adalah operasi intelijen menyebarkan informasi-informasi dengan indikator-indikator tertentu melakukan brainwash, bisa melalui berita yang menyesatkan atau hoax terhadap target atau kelompok tertentu.
Informasi-informasi bohong itu biasanya digunakan untuk mempengaruhi emosi, motif, dan cara berpikir orang-orang. Dengan maksud mengubah perilaku perorangan, kelompok, kemudian pemerintah.
Lalu apa apakah kita akan jadi emosi kemudian merubah cara pikir kita terkait dengan toleransi umat beragama yang sudah sangat rukun saat ini,sehingga menjadikan kita terpecah belah. Kita Berharap polemik ini segera berakhir jangan sampai ada kepentingan pihak tertentu untuk memecah belah persatuan dan kesatuan.
Mari bersama-sama kita akhiri polemik ini, dengan menunjukkan sikap toleransi, sikap saling menghargai dan kita tunjukkan budaya luhur bangsa kita merupakan bangsa yang bersatu bukan bangsa yang mudah terprovokasi dan terpecah-belah.
Mari kita sama sama belajar dari sejarah, bukankah bangsa kita dulu pernah terjajah karena kita termakan politik penjajah Devide Et Impera.
Penulis:
Alfa Dera
Mahasiswa Program Doktor Ilmu Hukum Universitas Jayabaya.
Editor : Mahfud
Artikel Terkait