Kenali Tanda Silent Migraine, Berikut 4 Cara Mengatasinya

Kartika
Inilah cara mengenali tanda silent migraine, berikut 4 cara mengatasi silent migrain tersebut. Foto ilustrasi: Freepik/gpointstudio

“Diperkirakan pemicu tersebut memicu reaksi berantai di otak yang mengarah pada pelepasan zat inflamasi, yang dapat menyebabkan sel saraf menjadi terlalu aktif. Ini bisa menyebabkan aura migrain tanpa sakit kepala,” ujar Dr. Natbony.  

Teshamae Monteith, MD, FAHS, dari American Headache Society dan Kepala Divisi Sakit Kepala Universitas Miami Miller School of Medicine memaparkan gejala silent migraine yakni aura. Serangan ini paling umum bersifat visual dan mengakibatkan kilatan cahaya, bintik-bintik, pola atau kehilangan penglihatan.

Gejala lainnya adalah gangguan bicara atau bahasa, kelemahan, mati rasa, vertigo, dan ketidakseimbangan. Gejala lain sama dengan migrain biasa (dengan sakit kepala) menurut Gunung Sinai, di antaranya mual, pusing, dan kepekaan terhadap cahaya. Biasanya terjadi dalam tahap yang berbeda selama setiap episode.  

Lamanya durasi silent migrain tergantung pada setiap orang. Berdasarkan Brain Center, sebagian orang mengalami silent migrain yang singkat selama beberapa jam, sementara ada juga yang berlangsung selama berhari-hari.

Secara umum, migrain dibagi menjadi empat fase, , menurut Dr. Natbony, tidak semua orang melalui empat fase tersebut. Berikut penjelasan mengenai empat fase migrain:

  1. Prodome. Fase ini terjadi 1 atau 2 hari sebelum timbulnya aura. Menurut NLM, gejalanya seperti ngidam makanan, perubahan suasana hati, kelelahan dan rasa haus yang meningkat.
  2. Aura. Fase ini berdurasi sekitar 5-60 menit, dengan 20 menit menjadi durasi yang paling khas. Menurut Dr. Monteith, tapi dalam beberapa kasis bisa bertahan selama beberapa hari hingga seminggu.
  3. Sakit kepala. Fase ini biasanya tidak dilewati mereka yang mengalami silent migraine, tetapi biasanya seseorang akan merasakan sakit yang paling parah dan spesifik di bagian kepala, seperti di salah satu sisi kepala.
  4. Postdrome. Menurut Dr. Natbony, fase ini bisa terjadi berjam-jam hingga berhari-hari dan sering ditandai dengan kelelahan, lekas marah, sulit fokus/konsentrasi, perubahan suasana hati, dan secara keseluruhan merasakan perasaan “bla” Mereka yang mengalami aura migrain tanpa sakit kepala mungkin  juga tidak mengalami fase postdrome.


Editor : Kartika Indah Kusumawardhani

Halaman Selanjutnya
Halaman : 1 2 3 4

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network