Kenali Tanda Silent Migraine, Berikut 4 Cara Mengatasinya

Kartika
Inilah cara mengenali tanda silent migraine, berikut 4 cara mengatasi silent migrain tersebut. Foto ilustrasi: Freepik/gpointstudio

Mengatasi Silent Migraine

Sebagian besar penanganan migrain berfokus pada menghilangkan rasa sakit, tetapi pada silent migraine ditandai dengan aura, bukan rasa sakit, sehingga pengobatan tidak tersedia.

Menurut Dr. Natbony, setelah munculnya aura, obat pereda rasa nyeri dapat mencegah fase sakit kepala, tetapi biasanya tidak menghentikan aura tersebut. Dan tidak ada alasan minum obat pereda nyeri bila tidak mengalami bagian sakit kepala dari migrain.

Meski demikian, ada beberapa cara yang dapat dilakukan ketika mengalami silent migraine, tergantung pada frekuensi dan tingkat keparahannya, berikut ini:

  1. Suplemen Magnesium Oksida.

Meski tidak banyak obat yang diuji khusus untuk atasi silent migraine, dalam Nutrients Maret 2022 disebutkan beberapa penelitian menemukan suplemen, seperti suplemen magnesium, efektif mengobati silent migraine.

Menurut Dr. Natbony, magnesium memainkan peranan penting dalam produksi energi, fungsi otot dan saraf, serta berperan dalam penyebaran depresi di kortikal, yang merupakan mekanisme yang mendasari aura migrain.

“Ini adalah pilihan yang baik bagi kebanyakan orang karena ditoleransi dengan baik dan efektif bila digunakan secara konsisten, meski dibutuhkan setidaknya 3 bulan penggunaan setiap hari untuk melihat manfaatnya,” ujarnya.

Berdasarkan American Migraine Foundation, dosis yang direkomendasikan adalah 400-600 mg per hari. Bentuk yang diirekomendasikan adalah magnesium oksida, sementara bentuk lain seperti magnesium klorida tidak terserap dengan baik dan tidak bekerja seperti magnesium oksida. Sebaiknya konsultasi dengan dokter untuk memastikan suplemen tersebut aman.

  1. Pencegahan

Jika migrain sering terjadi dan melumpuhkan, biasanya dokter meresepkan obat untuk mencegah terjadi lagi. Menurut Dr. Natbony pengobatan termasuk lamotrigine, sejenis obat kejang yang bekerja dengan mengurangi rangsangan neuron di otak, yang dapat mencegah penyebaran aktivitas listrik yang mendasari migrain aura.

Editor : Kartika Indah Kusumawardhani

Halaman Selanjutnya
Halaman : 1 2 3 4

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network