get app
inews
Aa Read Next : Tinju Dunia: Raja KO Terence Crawford vs Errol Spence, Pembuktian Siapa Terkuat di Kelas Welter

Tinju Dunia: Golovkin Bakal Senasib dengan Donaire, Kalah KO Tragis di Akhir Karier!

Senin, 13 Juni 2022 | 10:37 WIB
header img
Golovkin akan bernasib sama dengan Donaire dengan mengakhiri karir tinju dengan kekalahan KO. Golovkin dengan umur 40 tahun akan kalah KO dari Saul Canelo Alvarez yang akan berumur 32 dalam trilogi 18 September 2022 mendatang (Foto: Tangkapan Layar Video)

DEPOK, DepokiNews –Gennady Gennadyevich Golovkin alias 3G atau GGG bakal senasib dengan Nonito Donaire, kalah KO tragis. 3G versus Canelo Alvarez memiliki perbandingan lurus dengan Nonito Donaire versus Naoya Inuoe. Mari kita analisa secara detil.

Nonito Donaire adalah nama besar di dunia tinju. Rekornya 49 Laga- 42 Menang- 7 Kalah. Ia malang melintang di 4  kelas berbeda dan pernah juara di 4 kelas tersebut yaitu Terbang Super, Bantam, Bantam Super, dan Bulu.

Hebatnya Nonito Donaire yang berjuluk Petir Philipina bisa naik turun kelas. Pada laga dua kali dengan Monster Naoya Inuoe, duel  berlangsung di kelas Bantam. Padahal sebelumnya ia merambah kelas yang lebih tinggi yaitu Bantam Super dan Bulu, dengan masing-masing pernah menjadi juara dunia.

Kekalahan 7 kali, sebenarnya tidak menggambarkan bahwa Donaire mudah kalah. Itu disebabkan karena ia tipikal petinju yang tidak pernah pilih-pilih lawan dan berani tampil lintas divisi.

BACA JUGA:

Tinju Dunia: Inoue vs Donaire, Monster Jepang Hanguskan Petir Philipina di Ronde 2

Nonito Donaire juga bernyali tinggi. Ia mau bertarung di negara manapun. Tercatat Petir Philipina ini memburu lawan-lawannya di negara lawan seperti di Amerika Serikat, Guam, Puerto Rico, Macau, Irlandia, Scotlandia, dan Jepang.

Dari 7 kekalahan, 6 diantaranya terjadi setelah Donaire berumur 30 tahun. Enam kekalahan terakhir ia derita dari Guillermo Rigondeux, Nicholas Walters, Jessie Magdaleno, Carl Framton, dan dua kali oleh Naoya Inoue.

Sedangkan kekalahan pertama kali terjadi saat ia berumur 18 tahun dan berlaga di California melawan Rosendo Sanchez pada 10 Maret 2001.  

BACA JUGA:

Tinju Dunia: Trilogi Canelo vs GGG, Raja Tinju Pilih Singa Tua 40 Tahun

Kekalahan juga karena Nonito Donaire gemar jual beli pukulan. Gayanya itu membuat pertarungannya selalu seru dan mendebarkan.

Pada pertarungan terakhir dengan Naoya Inuoe, Selasa kemarin (7/6/2022) meski sudah berumur 39 tahun, Nonito Donaire tetap tampil ofensif. Ia bahkan terus memburu Monster Jepang.

Nonito rupanya tak memedulikan  umurnya telah 39 tahun. Padahal gaya menyerang hanya cocok jika didukung kecepatan, power gledek, dan daya tahan. Dengan usia 39 tahun, power dan kecepatan Donaire menurun.

Ditambah lagi, musuhnya kali ini adalah Naoye Inuoe,  monster tak terkalahkan asal Jepang dengan rekor 23 Laga-23 Menang dan tak pernah kalah. Luar biasanya dari 23 kali duel, 20 lawannya dijatuhkan lewat KO. Hanya 3 lawannya yang berhasil selamat dari kekalahan KO.

Tiga lawannya yang selamat dari kekalahan KO adalah Nonito Donaire dalam laga 1, David Carmona, dan Ryoichi Taguchi

Donaire dalam laga pertamanya melawan Naoya Inuoe, 7 November 2022 berhasil memberikan perlawanan sengit.  Sepanjang 12 ronde, pertempuran dahsyat terjadi. Keduanya babak belur dengan Naoya Inoue sempat retak tulang orbitalnya.

BACA JUGA:

Prediksi Tinju: Panas Membara! Davis vs Romero, Saatnya Tank Ledakan Rolly

Begitu dahsyatnya pertempuran yang berlangsung di Saitama, Jepang, penikmat tinju dunia begitu puas dengan pertunjukan keduanya. Penikmat tinju menuntut duel ulang.

Partai impian makin mengkristal di benak penikmat tinju. Tingkat kepercayaan Nonito Donaire juga rupanya meningkat usai masih mampu bertarung dalam tensi tinggi dengan Naoya Inuoe yang dianggap sebagai Monster di kelas Bantam. 

Itu terlihat saat Nonito Donaire duel dengan Nordine Oubaali, juara kelas Bantam versi WBC pada 29 Mei 2021. Bukan sembarang kemenangan, Donaire merobohkan sang juara WBC lewat kemenangan KO pada ronde 4. Kemenangan yang gilang gemilang.

Lebih mencengangkan lagi Donaire menyabet juara Bantam WBC pada umur 38 tahun 194 hari. 

Nama Donaire makin dielu-elukan penikmat tinju dunia usai menghancurkan Reymart Gabalo dalam laga mempertahankan sabuk WBC kelas Bantam dalam usia 39 tahun 25 hari pada tanggal 11 Desember 2021.

Maka partai ulangan Inoue vs Donaire terjadi dalam situasi ideal. Inoue adalah juara kelas Bantam versi IBF dan WBA. Sedangkan Donaire adalah juara kelas Bantam WBC.

Penikmat tinju mengharapkan pertarungan lebih sengit terjadi, menyamai pertarungan pertama atau melebihi.

Namun realitasnya berbeda. 

Naoya Inoue makin kuat saja. Usai kemenangan susah payah atas Donaire pada partai pertama menyadarkannya bahwa ia harus meningkatkan kemampuannya. Itu terlihat pada 3 duel selanjutnya, Inuoe menumpas 3 lawannya dengan sangat meyakinkan. 

BACA JUGA:

Analisa Tinju: Canelo-Beterbiev, Maaf Ini Bukan Tinju Tetapi Penganiayaan

Jason Moloney dihancurkan di ronde 7, Michael Dasmarinas rontok di ronde 3, dan Aran Dipaen di ronde 8.

Dengan Donaire dan Inoue berada di level kepercayaan diri tinggi. Maka duel jilid 2 keduanya akan berlangsung seru, tanpa basa-basi lagi.
 
Pertarungan pada 7 Juni 2022 digelar di Arena Super, Saitama, Jepang. Donaire naik ring dengan 39 tahun 203 hari, nyaris 40 tahun. Sedangkan Inuoe berumur 29 tahun 3 bulan. Selisih 10 tahun lebih.

Duel pun berlangsung seru sejak bel ronde pertama. Keduanya tak menghilangkan kegemaran baku cabut pukulan. Donaire meski nyaris berumur 40 tahun justru lebih agresif melakukan gempuran. Situasi itu jelas menguntungkan Inoue yang lebih segar, lebih cepat dan lebih powerfull.

BACA JUGA:

Prediksi Tinju: Benavidez vs Lemieux, Red Flag Menuju Saul Canelo

Ronde pertama, Donaire tumbang di detik-detik terakhir dan diselamatkan bel. 

Ronde kedua, Donaire juga tetap dengan gaspoll. Petir Philipina ini nyalinya memang besar. Namun lagi-lagi, baku cabut pukulan akan dimenangkan lawan yang lebih kuat dan lebih akurat. Donaire pun akhirnya tumbang secara tragis lewat pukulan dahsyat yang menjadi trade mark Inuoe dan membuatnya memiliki julukan Monster.

Golovkin akan kalah KO tragis

Jika mengaca pada pertarungan Donaire-Inoue jilid kedua, maka situasi yang nyaris sama akan terjadi pada Gennady Golovkin verus Canelo Alvarez jilid III. Trilogi Golovkin – Canelo akan berlangsung pada 18 September 2022 Waktu Indonesia Bagian Barat (WIB).

Dari sisi umur dalam trilogy ini Gennady Golovkin akan berumur 40 tahun 5 bulan. Sedangkan Saul Canelo Alvarez akan berumur 32 tahun pada 18 September 2022.

Pada pertarungan sebelumnya di partai kedua versus Canelo, Gennady berumur 36 tahun dengan hasil kalah angka dan pertarungan pertama umur 35 tahun berakhir draw.

BACA JUGA:

Tinju Dunia, Cabik-cabik Lemieux di Ronde 3, Benavidez: Giliranmu Canelo!

Situasi tersebut mirip-mirip umur Donaire dan Inoue pada pertarungan jilid 2 tanggal 7 Juni 2022.

Golovkin pada umur 40 tahun, daya tahan tubuhnya pasti akan menurun. Demikian juga kecepatannya.

Itu terlihat pada pertarungan terakhinya melawn Ryota Murata pada 9 April 2022. Golovkin wajahnya benar-benar terlihat tua. Nafasnya juga kembang kempis. Untung lawannya adalah petinju lapis 2 seperti Ryota Murata yang akhirnya tumbang di ronde 9. 

BACA JUGA:

Tinju Dunia: Tank Davis Ledakan Rolly Romero di Ronde 6

Harus diakui, daya tahan Golovkin masih bagus yang membuatnya mampu bertahan dari gempuran Ryota Murata di ronde-ronde awal. Namun ia beberapa kali meringis disodok pukulan Murata.

Jelas, kembali mengaca pada Donaire vs Inuoe jilid 2, Golovkin akan bernasib sama dengan Donaire.

Memang rekor Golovkin lebih baik dari Donaire dari catatan ring. Golovkin memiliki rekor Rekor 44  duel, 42 Win, 1 draw dan 1 loss.  Sedangkan Donaire  49 Laga- 42 Menang- 7 Kalah.

Namun perlu diingat, Golovkin hanya berada di satu kelas saja yaitu di Kelas Menengah selama karirnya. Sedangkan Donaire tak ragu naik turun kelas mulai dari kelas terbang, bantam,  dan bulu.

Golovkin pada pertarungan 1 dan 2 melawan Canelo Alvarez tidak sanggup merubuhkan lawannya. Bagaimana ia bisa melakukannya pada umur 40 tahun? Belum lagi dalam pertarungan trilogi, pertarungan akan dilangsungkan di kelas Menengah Super, itu artinya Golovkin bertarung di kelas baru. Itu akan membuatnya lebih lambat.

Sungguh Golovkin pada umur 40 tahun dan bertarung di Menengah Super dengan lawan seperti Canelo Alvarez akan menjadi makhluk rentan. Ini karena gaya Golovkin yang gemar jual beli pukulan sama seperti Donaire. Golovkin tak akan bisa merubah gaya dengan lebih bertahan melalui cara lari-lari mengitari ring atau merangkul lawannya. 

BACA JUGA:

Tinju Dunia: Fantastis! Haney Kalahkan Kambosos di Depan 40 Ribu Penonton

Golovkin akan tetap sama, mudah dipukul. Dengan situasi terkini, Golovkin yang melambat, akan lebih mudah dipukul KO oleh Saul Canelo Alvarez.

Lebih-lebih Canelo Alvarez setelah kekalahan atas Dmitry Bivol, tentu ingin bangkit kembali. Hanya  kemenangan meyakinkan lewat KO atas Golovkin, namanya bisa kembali berkibar untuk mengeruk pundi-pundi duit lebih banyak lagi.

Maka dengan demikian, jika segalanya berlangsung normal, Golovkin akan mengalami KO pertama kalinya sepanjang sejarah karirnya bertinju saat melawan Saul Canelo Alvares dalam trilogi 18 September 2022 WIB.

Jadi kesimpulannya, Golovkin akan bernasib sama dengan Donaire. Kalah KO tragis!

Editor : M Mahfud

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut