Sementara itu, guna mengantisipasi lonjakan demam berdarah dengue (DBD), sejumlah warga, salah satunya di RW 07, Kelurahan Jakasampurna, Bekasi Barat, Kota Bekasi, melakukan pengasapan atau fogging, untuk menanggulangi terjangkitnya DBD. Terlebih, sejak Maret 2024 tercatat lebih dari 400 warga Bekasi terjangkit DBD.
Ketua di RW 07, Kelurahan Jakasampurna, Bekasi Barat, Yahya Yohatma mengatakan, langkah warga melakukan fogging karena maraknya kasus DBD cukup mengkhawatirkan. Yahya mencatat, ada lima laporan warganya yang terjangkit oleh penyakit yang disebabkan gigitan nyamuk Aedes Aegypti.
"Sejak hari Sabtu (4/5/2024) ada lima warga yang melaporkan terjangkit DBD. Belum diketahui penyebabnya dari mana," ujar Yahya, saat dihubungi iNews, Selasa (7/5/2024).
"Melihat kondisi seperti ini langkah 3M sudah telat, jadi kita langsung adakan fogging," imbuhnya.
Yahya mengaku, langkah fogging tersebut merupakan inisiatif warga yang dinilai efektif untuk membasmi jentik dan nyamuk. Dari sembilan RT yang ada di wilayahnya, semua sudah dilakukan pengasapan pembasmian jentik nyamuk secara bertahap. Sasaran pengasapan tersebut selain menyasar ke lingkungan warga, juga ke sejumlah sekolahan.
"Dari pemerintah melalui kelurahan dan puskesmas hanya menyarankan 3M terkait DBD, untuk fogging swadaya lingkungan. Kita sudah jalankan pada tiga RT di hari Sabtu kemarin, dan enam RT selesai tadi pagi," pungkasnya.
Editor : M Mahfud