6. Lakukan Peeling Kimia
Peeling kimia adalah prosedur yang dilakukan untuk mengangkat lapisan kulit paling luar. Terapi ini juga dapat dilakukan sebagai cara menghilangkan bekas luka yang menghitam. Terapi ini dilakukan dengan cara mengoleskan larutan kimia yang mengandung asam glikolat atau asam salisilat ke kulit selama beberapa menit. Larutan ini akan membuat kulit mengelupas dan digantikan oleh kulit baru yang lebih halus dan cerah. Namun, peeling kimia harus dilakukan oleh dokter atau ahli kecantikan yang berpengalaman, karena jika tidak hati-hati, dapat menyebabkan iritasi atau luka bakar pada kulit.
7. Lakukan Mikrodermabrasi
Mikrodermabrasi adalah prosedur yang dilakukan untuk menggosok kulit dengan menggunakan alat khusus yang memiliki ujung berlian atau kristal. Proses ini dapat membantu menghilangkan sel-sel kulit mati dan merangsang pertumbuhan kulit baru. Mikrodermabrasi dapat mengurangi bekas luka yang cekung atau berwarna gelap. Namun, prosedur ini tidak efektif untuk menghilangkan bekas luka yang tebal atau menonjol. Mikrodermabrasi juga harus dilakukan oleh dokter atau ahli kecantikan yang berpengalaman, karena jika tidak hati-hati, dapat menyebabkan luka atau infeksi pada kulit.
8. Lakukan Laser
Laser adalah prosedur yang dilakukan untuk menghilangkan bekas luka secara permanen dengan menggunakan sinar laser yang dapat merusak jaringan parut dan merangsang pertumbuhan kulit baru. Laser dapat menghilangkan berbagai jenis bekas luka, seperti keloid, hipertrofi, atau kontraktur. Namun, laser juga memiliki beberapa efek samping, seperti rasa sakit, kemerahan, bengkak, atau perubahan warna kulit. Laser juga harus dilakukan oleh dokter yang berpengalaman, karena jika tidak hati-hati, dapat menyebabkan luka bakar atau jaringan parut baru.
9. Lakukan Bedah
Bedah adalah prosedur yang dilakukan untuk menghilangkan bekas luka secara permanen dengan cara memotong atau mengangkat jaringan parut. Bedah dapat menghilangkan bekas luka yang tebal, menonjol, atau mengganggu fungsi tubuh. Namun, bedah juga memiliki beberapa risiko, seperti infeksi, perdarahan, atau bekas luka baru. Bedah juga harus dilakukan oleh dokter bedah yang berpengalaman, karena jika tidak hati-hati, dapat menyebabkan komplikasi yang serius.
Editor : M Mahfud