DEPOK, iNews Depok.id - Kalium adalah salah satu mineral penting yang berperan dalam berbagai proses fisiologis di dalam tubuh, seperti fungsi otot, saraf, dan jantung. Kalium juga termasuk dalam kategori elektrolit, yang membantu menjaga keseimbangan cairan dan elektrolit di dalam sel.
Kekurangan kalium atau hipokalemia adalah kondisi yang terjadi ketika kadar kalium dalam darah terlalu rendah. Hal ini dapat disebabkan oleh berbagai faktor, seperti kehilangan cairan akibat muntah, diare, keringat berlebihan, atau penggunaan obat-obatan tertentu
Kekurangan kalium dapat menyebabkan berbagai gangguan kesehatan, yang dapat memengaruhi kualitas hidup seseorang. Berikut adalah tujuh hal yang dapat terjadi saat tubuh kekurangan kalium:
Kalium membantu mengatur kontraksi otot, yang diperlukan untuk bergerak, berjalan, dan melakukan aktivitas fisik lainnya. Kalium juga membantu mengangkut nutrisi ke sel, yang berfungsi sebagai sumber energi. Jika kadar kalium rendah, otot akan menghasilkan kontraksi yang lebih lemah, dan sel akan kekurangan nutrisi. Hal ini dapat menyebabkan rasa lemah dan lelah, bahkan tanpa melakukan aktivitas yang berat
Kalium juga membantu menyampaikan sinyal dari otak ke otot, yang merangsang kontraksi dan relaksasi otot. Jika kadar kalium rendah, sinyal ini akan terganggu, dan otot akan mengalami kontraksi yang tidak terkendali, yang disebut sebagai kram atau kedutan. Kram atau kedutan otot dapat terjadi di berbagai bagian tubuh, seperti kaki, tangan, atau wajah. Kondisi ini dapat menimbulkan rasa sakit dan ketidaknyamanan
3. Masalah pencernaan
Kalium juga berperan dalam mengatur kontraksi otot polos, yang terdapat di saluran pencernaan. Otot polos membantu mengaduk dan mendorong makanan melalui saluran pencernaan, sehingga dapat dicerna dan diserap oleh tubuh. Jika kadar kalium rendah, kontraksi otot polos akan melemah, dan pergerakan makanan akan melambat. Hal ini dapat menyebabkan masalah pencernaan, seperti kembung, sembelit, mual, atau muntah
Kalium juga berperan dalam mengatur irama jantung, yang merupakan detak jantung yang teratur dan seimbang. Kalium membantu mengatur aliran listrik di dalam sel jantung, yang merangsang kontraksi dan relaksasi jantung. Jika kadar kalium rendah, aliran listrik ini akan terganggu, dan jantung akan mengalami aritmia, yaitu irama jantung yang tidak normal. Aritmia dapat menyebabkan jantung berdebar-debar, berdetak terlalu cepat, terlalu lambat, atau tidak teratur. Aritmia dapat mengganggu aliran darah ke seluruh tubuh, dan dapat menyebabkan komplikasi yang serius, seperti gagal jantung, stroke, atau kematian .
Kalium juga berperan dalam mengatur tekanan darah, yang merupakan tekanan yang diberikan oleh darah pada dinding pembuluh darah. Kalium membantu mengendurkan pembuluh darah, sehingga darah dapat mengalir dengan mudah. Jika kadar kalium rendah, pembuluh darah akan mengecil, dan darah akan mengalir dengan lebih sulit. Hal ini dapat menyebabkan tekanan darah meningkat, yang disebut sebagai hipertensi. Hipertensi dapat meningkatkan risiko terjadinya penyakit jantung, stroke, atau gagal ginjal .
Kalium juga berperan dalam mengatur fungsi saraf, yang merupakan sistem komunikasi di dalam tubuh. Kalium membantu mengirim dan menerima sinyal antara otak dan saraf, yang mengendalikan sensasi, gerakan, dan fungsi tubuh lainnya. Jika kadar kalium rendah, sinyal ini akan terganggu, dan saraf akan mengalami gangguan. Gangguan saraf dapat menyebabkan berbagai gejala, seperti kesemutan, mati rasa, kebas, atau lumpuh pada bagian tubuh tertentu .
7. Osteoporosis
Kalium juga berperan dalam menjaga kesehatan tulang, yang merupakan struktur yang mendukung dan melindungi tubuh. Kalium membantu mengatur keseimbangan asam-basa di dalam tubuh, yang memengaruhi penyerapan kalsium oleh tulang. Kalsium adalah mineral penting yang membentuk dan memperkuat tulang. Jika kadar kalium rendah, keseimbangan asam-basa akan terganggu, dan tubuh akan mengeluarkan kalsium dari tulang untuk menetralkan asam. Hal ini dapat menyebabkan tulang menjadi rapuh dan mudah patah, yang disebut sebagai osteoporosis .
Cara Mencegah dan Mengatasi Kekurangan Kalium
Untuk mencegah dan mengatasi kekurangan kalium, ada beberapa hal yang dapat dilakukan, antara lain:
- Mengonsumsi makanan yang kaya kalium, seperti pisang, kentang, tomat, bayam, alpukat, kacang-kacangan, susu, dan yogurt
- Menghindari makanan yang dapat menyebabkan kehilangan kalium, seperti garam, alkohol, kopi, teh, dan minuman bersoda
- Minum air yang cukup, terutama jika mengalami muntah, diare, atau keringat berlebihan
- Mengurangi atau menghentikan penggunaan obat-obatan yang dapat menyebabkan kehilangan kalium, seperti diuretik, kortikosteroid, atau laksatif Konsultasikan dengan dokter sebelum mengubah dosis atau menghentikan penggunaan obat-obatan tersebut.
- Mengonsumsi suplemen kalium jika dianjurkan oleh dokter, terutama jika memiliki kondisi kesehatan tertentu yang dapat menyebabkan kekurangan kalium, seperti sirosis hati, penyakit ginjal kronis, atau sindrom Cushing Ikuti petunjuk penggunaan dan dosis yang direkomendasikan oleh dokter.
- Mengunjungi dokter jika mengalami gejala kekurangan kalium yang berat atau berkepanjangan, seperti gangguan irama jantung, tekanan darah tinggi, atau gangguan saraf Dokter akan melakukan pemeriksaan fisik dan tes darah untuk mengetahui kadar kalium dalam darah. Dokter juga akan memberikan pengobatan yang sesuai dengan penyebab dan tingkat keparahan kekurangan kalium, seperti infus cairan, obat-obatan, atau perawatan intensif.
Editor : Mahfud