Indra dan rombongan disambut dengan tari penyambutan Pakarena Banranga. Kemudian menyaksikan prosesi A'ngaru (pembacaan puisi disertai atraksi silat). Setelah itu, Indra dan rombongan mendengarkan presentasi yang dibuka oleh Kepala Desa, Aspar dan dilanjutkan oleh Ketua Pokdarwis, Wahab.
Dengan prosesi penarikan selubung pinisi, kegiatan ini sekaligus membuka secara resmi Festival Budaya Lembanna.
Acara dilanjutkan dengan mengunjungi pameran mini yang diiringi musik vocal kelong panrita. Didampingi pengelola Desa Wisata dan rombongan tamu, Indra mengunjungi stand kuliner (kue dumpi eja, kue dumpi laiya, dan cucuru), stand kriya (eco print, tempat tissue kaos, miniatur pinisi), dan stand fesyen.
Dalam kesempatan tersebut, Indra memberikan sambutan, komentar, dukungan, dan melakukan sesi tanya jawab didampingi oleh Bupati, Kepala Desa Andalan serta Ketua Pokdarwis. Acara ditutup dengan kegiatan pemberian suvenir dan foto bersama.
Indra mengunjungi stand kuliner, stand kriya, dan stand fesyen. Foto: Dok. Kemenparekraf RI
Potensi Desa Wisata Andalan
Desa Lembanna dahulu menyatu/bagian dusun dari Desa Ara. Adanya pemekaran desa tahun 1993 membuat Desa Lembanna berdiri sendiri, terpisah dari Desa Ara.
Dengan adanya pemisahan wilayah maka serta merta apa yang menjadi tradisi/atraksi yang ada di Desa Ara, juga menjadi bagian dari atraksi/tradisi yang ada di Desa Lembanna.
Tentunya, Desa Lembanna pun memiliki ciri khas tersendiri yaitu tekstur wilayahnya. Desa Wisata Lembanna memiliki spot utama tebing Batu Tongkarayya. Diambil dari bahasa lokal Kongjo, Ara berarti reruntuhan batu yang jatuh ke laut dan tersebar di sepanjang pantai.
Spot lain yang tak kalah menarik adalah Pantai Mandala Ria dengan pesona airnya yang jernih serta pasir yang putih lembut. Belum lagi Tebing Mattoanging yang bertengger di atasnya, dimana pengunjung dapat menikmati hamparan laut Teluk Bone dan Laut Banda serta Tanjung Bira dari atas.
Tak kalah istimewa, keberadaan Gua Purbakala Passea yang kesemuanya telah terhubung/terintegrasi dengan baik, dimana terbukanya akses jalan dirintis oleh pemdes dan swadaya masyarakat. Jalan telah diaspal mulus dengan dua jalur, berkat bantuan pengaspalan ruas jalan Gua Passe-Batu Tongkaraa yang berasal dari dana provinsi Sulawesi Selatan.
Hal ini semakin meningkatkan daya saing Desa Lembanna sebagai tujuan utama wisatawan dan diharapkan akan menjadi Desa Wisata andalan provinsi Sulawesi Selatan dimasa depan.
Editor : M Mahfud