Poengky menandaskan Bhabinkamtibmas setempat dapat menggali masukan dari korban dan keluarga korban serta dari saksi dan masyarakat . “Tindakan cepat perlu dilakukan agar masyarakat tidak resah,” cetus Poengky.
Mengenai pelaku adalah anak tokoh setempat, Poengky menyatakan semua orang di hadapan hukum adalah sama.
“Prinsip equality before the law, semua orang sama di hadapan hukum harus dijunjung tinggi. Jadi tidak ada bedanya antara korban maupun pelaku dengan keluarganya,” terang Poengky.
BACA JUGA:
Bruder Angelo Divonis 14 Tahun Penjara, Kasus Pencabulan Anak di Panti Asuhan Depok
Lurah Pancoran Mas M Sholeh saat dimintai tanggapan menyatakan kasus ini tidak untuk dipublikasikan. Alasannya para pihak sudah sepakat.
“Masalah anak-anak sudah diselesaikan. Para pihak sepakat tidak untuk dipublikasikan,” kata M Sholeh saat dihubungi beberapa waktu lalu.
Kapolsek Pancoran Mas Kompol Triharijadi saat dimintai tanggapan menyatakan tidak ada laporan ke polisi. “Setelah dicek tidak ada laporan,” ujarnya.
Namun salah seorang warga Pancoran Mas AT mengaku tetap resah jika kasus tersebut tidak ditindaklanjuti dengan upaya hukum dan pendampingan untuk melakukan rehabilitasi. “Saya juga punya anak, jadi sangat khawatir,” katanya.
Ayu Wahyuningtias dari LBH Apik, sebuah lembaga yang peduli pada kasus perempuan dan anak menyatakan siap melakukan pendampingan terhadap korban untuk melaporkan ke polisi.
“Keluarga korban tidak perlu takut, karena kami akan melakukan pendampingan dan itu gratis,” katanya.
Editor : M Mahfud