Desa Perkebunan Bukit Lawang merupakan salah satu tujuan wisata hutan hujan tropis atau wisata alam dan aliran Sungai Bahorok yang terkenal bagi turis lokal dan mancanegara yang selama ini akan menikmati keindahan Taman Nasional Gunung Leuser (TNGL) dengan Orangutan Sumatera yang menjadi ikon kebesaran dunia yang dibanggakan dan salah satu penyumbang pemasukan devisa bagi negara maupun Pemerintah Kabupaten Langkat.
Pusat rehabilitasi orangutan Bukit Lawang didirikan pada tahun 1973. Tujuan utamanya adalah untuk melestarikan populasi orangutan yang semakin berkurang akibat perburuan, perdagangan, dan deforestasi.
Kegiatan yang bisa dilakukan di Desa Wisata Perkebunan Bukit Lawang adalah jungle trekking di Taman Nasional Gunung Leuser, bermain arung jeram di Sungai Bahorok yang begitu bersih, dan ada juga tur ke Gua Kelelawar.
Tidak cukup bermain dengan alam, di Desa Wisata Perkebunan Bukit Lawang juga memiliki trail untuk berlari dan bermain sepeda. Desa ini juga merupakan destinasi wajib bagi pecinta olahraga sepeda downhill.
Indra beserta rombongan berkeliling dan ber-ROJALI (rombongan jadi beli) ke area UMKM fesyen dan kriya. Foto: Kemenparekraf RI
Berjarak hanya dua setengah jam dari Kota Medan dan tiga jam dari Kualanamu Internasional Airport, rasakan kebahagiaan dan ketenangan berada di desa dengan udara yang bersih dan sungai yang jernih.
Daya tarik lainnya ada Rock Island, satu destinasi wisata baru di Bukit Lawang. Tempatnya tak jauh dari Sungai Bahorok yang biasa menjadi tempat mandi para wisatawan dan berdekatan dengan Taman Nasional Gunung Leuser (TNGL).
Untuk jarak tempuhnya sendiri, hanya memakan waktu dua jam menggunakan sepeda motor dan sekitar tiga jam menggunakan mobil dari Kota Medan menuju lokasi. Tak hanya keindahan batunya saja, namun ada juga tempat olahraga panjat tebing dan tim SAR pariwisata Bukit Lawang.
Ada budaya unik yang dimiliki Desa Wisata Perkebunan Bukit Lawang yaitu Syukuran Kali Bersih Pantai Bukit Lawang. Berupa upacara adat yang tergolong istimewa karena mengusung kesenian khas dari berbagai etnis yang ada di Sumatera Utara yaitu; Karo, Jawa, dan Melayu.
Editor : M Mahfud