get app
inews
Aa Text
Read Next : Kasus Aktif COVID-19 di Kota Depok Sebanyak 31 Ribu, Empat Kelurahan Tertinggi Per 16 Februari

Melonjak Tajam, 341 Kasus Aktif COVID-19 di Kota Depok Per Hari Ini

Kamis, 20 Januari 2022 | 21:21 WIB
header img
Ilustrasi pasien COVID-19. Foto: Shutterstock

DEPOK, iNews.id - Dalam dua hari terakhir kasus COVID-19 di Kota Depok melonjak tajam. Pada Rabu (19/1/2022) kasus aktif COVID-19 di Kota Depok naik 75, sementara pada Kamis (20/1/2022) naik signifikan menjadi 341 kasus aktif.  

Kepala Dinas Kesehatan Kota Depok Mary Liziawati mengatakan saat ini pihaknya masih menunggu hasil pemeriksaan dari lab provinsi dan pusat apakah di antara pasien aktif tersebut ada yang terpapar varian Omicron.

BACA JUGA:

Update Vaksinasi Anak Dosis Pertama di Depok Capai 198.997 Anak

“Kami masih menunggu hasil. Variannya apakah Delta atau Omicron, kita belum tahu. Tetapi info dari provinsi, Delta masih ditemukan dari kasus yang ada,” kata Mary, Kamis (20/1/2022).  

Mary mengungkapkan melonjaknya kasus aktif COVID-19 karena penularannya yang sangat cepat. Terutama bagi yang saling kontak erat sehingga sangat berisiko tertular.

BACA JUGA:

Varian Omicron Telah Terdeksi di 10 Kota/Kabupaten di Indonesia

Misalnya ada yang terpapar di jalan kemudian menularkan ke keluarganya, sehingga terjadi klaster keluarga.

Menurutnya, klaster keluarga terjadi saat salah satu dari anggota keluarganya juga tertular dari luar.

“Jadi memang rata-rata ada klaster keluarga, dan ada yang satu orang kan kita tidak tahu bagaimana dia kenanya. Apakah di kantor, perjalanan atau di mana,” ungkapnya.

Lebih lanjut Mary mengakui sulit memastikan dari mana sumber penularan COVID-19, kecuali bagi yang sudah ditetapkan satu keluarga terkena semua.

“Intinya sih dengan kondisi peningkatan kasus yang cukup tinggi, kita selalu mengingatkan ke masyarakat untuk kembali menerapkan prokes secara tepat dan jangan abai,” jelas Mary.

Mengenai kesiapan rumah sakit, Mary memastikan sudah mengantisipasinya. Pasalnya, berdasarkan prediksi epidemiolog bahwa pada Februari dan Maret akan kembali terjadi lonjakan varian Omicron.

“Dengan pengalaman di bulan Juni ketika lonjakan kedua, kita sudah antisipasi itu. Semoga tidak terjadi seperti itu,” harap Mary.

Editor : Kartika Indah Kusumawardhani

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut