Yuke juga mengingatkan pentingnya mengerucutkan target pasar agar branding/image yang diciptakan, bisa lebih spesifik dan menarik.
Di akhir sesi sharing, Nabilah dan Yuke menerima banyak pertanyaan dari para finalis pameran yang hadir.
Setelah menjawab pertanyaan-pertanyaan yang diberikan, Nabilah dan Yuke kemudian berkeliling ke 20 booth dan mendengar penjelasan setiap produk yang menjadi finalis AKI Samarinda.
Setelah berfoto bersama dengan setiap finalis untuk membantu endorse dan pemasaran produk tiap finalis, sebagai bentuk support, tidak lupa, mereka juga memborong produk-produk para peserta pameran.
AKI sendiri merupakan salah satu program unggulan dari Kemenparekraf RI dalam pengembangan ekonomi kreatif melalui peningkatan kapasitas dan pameran kepada para pelaku ekonomi kreatif pada subsektor kuliner, kriya, fesyen, aplikasi, film, dan musik.
Diselenggarakan di 16 Kota/Kabupaten di Indonesia yang terdiri dari: Bangka, Bengkulu, Batam, Jakarta, Karawang, Sukabumi, Purwokerto, Kudus, Mojokerto, Situbondo, Palangkaraya, Samarinda, Manado, Gorontalo, Kupang, dan Jayapura.
Finalis AKI 2023 merupakan hasil dari kurasi dengan total pendaftar 6.531, dengan total finalis dari 16 Kabupaten/Kota adalah 428 yang terdiri dari subsektor kuliner, kriya, fesyen, aplikasi, film, dan musik.
Dengan tema yang diangkat “PRODUK INDONESIA UNTUK EKONOMI KUAT” diharapkan bisa memberikan kontribusi ekonomi melalui ekonomi kreatif pasca pandemi, mencari dan menciptakan “ikon” produk ekraf baru yang bisa melekat di masyarakat, bahkan bisa mendunia, dan mendorong daya beli masyarakat dan mendukung kampanye pemerintah #BanggaBuatanIndonesia.
Adapun manfaat yang bisa dirasakan peserta adalah membangun jejaring dan database, produk atau karya terpublikasikan, dan memperluas pangsa pasar.
AKI 2023 tidak akan berakhir sampai pameran di Kota/Kabupaten masing-masing saja, tapi salah satu Finalis per kota akan berkesempatan untuk memiliki pengalaman pameran Nasional di PEKAN PUNCAK AKI 2023.
Editor : M Mahfud