SAMARINDA, iNewsDepok.id - Susah-susah gampang mengubah image atau branding yang sudah terlanjur terbentuk. Butuh usaha dan kiat tersendiri agar branding yang baru, bisa diingat dan diterima masyarakat.
Hal itu dirasakan oleh Nabilah Ayu, mantan personil grup girlband JKT48.
Di masyarakat, Nabilah sudah dikenal atau memiliki image sebagai personil girlband JKT48. Hingga namanya pun lebih dikenal sebagai Nabilah JKT48.
Setelah tidak lagi tergabung dalam JKT48, Nabilah pun memulai kariernya sebagai aktris, presenter, dan penyanyi solo. Dan ia ingin agar image tersebut bisa tertanam di benak masyarakat.
Ya, hadir sebagai Spesial Mentor di gelaran pameran Apresiasi Kreasi Indonesia (AKI) 2023 di Big Mall Samarinda, Kalimantan Timur, Nabilah secara khusus berbagi tentang pentingnya branding/image sebuah UMKM atau pelaku ekraf.
Ia juga sharing mengenai bagaimana dia mengubah branding/imagenya dari personil girl group terbesar di Indonesia JKT48, menjadi seorang aktris, presenter, dan penyanyi. Dan juga ikut tergabung di kegiatan sosial bersama GEKRAF.
Kehadiran Nabilah, mengundang perhatian warga Samarinda yang datang ke Big Mall. Terlihat juga kehadiran fans JKT48 dan Nabilaholic yang turut meramaikan pameran AKI Samarinda.
Dalam kesempatan ini hadir pula Yuke Sri Rahayu selaku Direktur Kuliner, Kriya, Desain, dan Fesyen (KKDF) Kemenparekraf RI bersama narasumber Jihan Audy serta beberapa tamu undangan.
Mewakili Super Mentor AKI 2023, Menparekraf RI, Sandiaga Salahuddin Uno yang berhalangan hadir, Yuke Sri Rahayu juga berbagi tentang branding/image sebuah UMKM atau pelaku ekraf.
Direktur KKDF tersebut juga menekankan pentingnya branding/image sebuah produk/UMKM untuk meningkatkan penjualan, pemasaran, dan awareness masyarakat.
Yuke juga mengingatkan pentingnya mengerucutkan target pasar agar branding/image yang diciptakan, bisa lebih spesifik dan menarik.
Di akhir sesi sharing, Nabilah dan Yuke menerima banyak pertanyaan dari para finalis pameran yang hadir.
Setelah menjawab pertanyaan-pertanyaan yang diberikan, Nabilah dan Yuke kemudian berkeliling ke 20 booth dan mendengar penjelasan setiap produk yang menjadi finalis AKI Samarinda.
Setelah berfoto bersama dengan setiap finalis untuk membantu endorse dan pemasaran produk tiap finalis, sebagai bentuk support, tidak lupa, mereka juga memborong produk-produk para peserta pameran.
AKI sendiri merupakan salah satu program unggulan dari Kemenparekraf RI dalam pengembangan ekonomi kreatif melalui peningkatan kapasitas dan pameran kepada para pelaku ekonomi kreatif pada subsektor kuliner, kriya, fesyen, aplikasi, film, dan musik.
Diselenggarakan di 16 Kota/Kabupaten di Indonesia yang terdiri dari: Bangka, Bengkulu, Batam, Jakarta, Karawang, Sukabumi, Purwokerto, Kudus, Mojokerto, Situbondo, Palangkaraya, Samarinda, Manado, Gorontalo, Kupang, dan Jayapura.
Finalis AKI 2023 merupakan hasil dari kurasi dengan total pendaftar 6.531, dengan total finalis dari 16 Kabupaten/Kota adalah 428 yang terdiri dari subsektor kuliner, kriya, fesyen, aplikasi, film, dan musik.
Dengan tema yang diangkat “PRODUK INDONESIA UNTUK EKONOMI KUAT” diharapkan bisa memberikan kontribusi ekonomi melalui ekonomi kreatif pasca pandemi, mencari dan menciptakan “ikon” produk ekraf baru yang bisa melekat di masyarakat, bahkan bisa mendunia, dan mendorong daya beli masyarakat dan mendukung kampanye pemerintah #BanggaBuatanIndonesia.
Adapun manfaat yang bisa dirasakan peserta adalah membangun jejaring dan database, produk atau karya terpublikasikan, dan memperluas pangsa pasar.
AKI 2023 tidak akan berakhir sampai pameran di Kota/Kabupaten masing-masing saja, tapi salah satu Finalis per kota akan berkesempatan untuk memiliki pengalaman pameran Nasional di PEKAN PUNCAK AKI 2023.
Editor : M Mahfud