"Kami akan berupaya 51 persen untuk Ganjar Pranowo, nggak usah muluk-muluk," ujarnya.
Untuk mencapai target itu, dirinya berjanji tidak akan segan-segan memberikan sanksi tegas pemecatan jika ada kadernya yang tidak sungguh-sungguh memenangkan Ganjar Pranowo di Pilpres 2024.
"Kalau tidak melakukan, kalau saya tahu wajib saya tandatangani pemecatan. Begitu saya ajukan ke ibu (Megawati, red) langsung dipecat, makanya jangan main-main," tegasnya.
Seperti diketahui, pasangan Joko Widodo (Jokowi)-KH Ma'ruf Amin harus mengakui kemenangan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno dalam Pilpres 2019 di Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB). Prabowo-Sandi unggul satu juta suara atas pasangan nomor urut 01, kala itu.
Hal itu sebagaimana tersaji dalam hasil rapat pleno rekapitulasi dan penetapan hasil penghitungan suara nasional Pilpres di Gedung Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI, Jakarta Pusat, seperti diberitakan MNC Portal Indonesia, Rabu (15/5/2019).
Dalam pleno diputuskan, Prabowo-Sandi mengumpulkan 2.011.319 atau 67,90 persen suara dalam Pilpres di NTB. Sementara Jokowi-Ma'ruf hanya meraih 951.242 atau 32,10 persen suara.
Editor : M Mahfud