JAKARTA, iNews.id - Direktorat Reserse Tindak Pidana Siber Badan Reserse Kriminal (Bareskrim) Polri hari ini, Senin (10/1/2022), akan memeriksa Ferdinand Hutahaean terkait kasus dugaan ujaran kebencian berdasarkan SARA (suku, agama, ras dan antargolongan).
Pemeriksaan rencananya dilakukan mulai pukul 10:00 WIB.
"Ya betul, infonya Senin (hari ini) diperiksa," ujar Kadiv Humas Polri Irjen Dedi Prasetyo pada pekan lalu, seperti dikutip dari iNews, Senin (10/1/2022).
Ferdinand dilaporkan DPP KNPI atas cuitan di akun Twitternya, @FerdinandHaean3, pada 4 Januari 2022 lalu yang mengatakan begini: "Kasihan sekali Allahmu ternyata lemah harus dibela. Kalau aku sih Allahku luar biasa, maha segalanya, Dialah pembelaku selalu dan Allahku tak perlu dibela".
BACA JUGA:
- Ketua MUI: Mualaf Atau Tidak, Membanding-bandingkan Allah Termasuk Penodaan Agama
- Prof Suteki: Ferdinand Tak Bisa Lapor Balik
Cuitannya itu membuat umat Islam marah karena menganggap Ferdinand bahwa Allah SWT, Tuhan umat Islam, lemah. Bahkan Ketua MUI Cholil Nafis mengatakan, cuitan mantan politisi Partai Demokrat itu yang membanding-bandingkan Allahnya dengan Allah umat Islam merupakan penodaan agama.
Namun, DPP KNPI melaporkan Ferdinand dengan tuduhan telah melakukan kegaduhan dan berpotensi memecah persatuan.
Selang sehari setelah dilaporkan DPP KNPI pada 5 Januari 2022, atau pada 6 Januari 2022, Bareskrim Polri telah menaikkan status penanganan perkara Ferdinand dari penyelidikan dan penyidikan.
Kepala Biro Penerangan dan Masyarakat (Karo Penmas) Mabes Polri, Brigjen Pol Ahmad Ramadhan pada Jumat (7/1/2022) mengatakan, hingga hari itu pihaknya telah memeriksa 15 saksi, di mana lima di antaranya merupakan saksi ahli.
BACA JUGA:
- Kasus SARA Ferdinand Hutahaean, Ini Komentar Menag Gus Yaqut
- Ferdinand Ngaku Mualaf Sejak 2017, Tapi Kampanye Pileg 2019 Nyebut Dirinya Kristen?
Ferdinad sebenarnya telah memberikan klarifikasi atas cuitannya itu dengan mengatakan kalau cuitan itu tidak bermaksud menyinggung kelompok manapun, dan dibuat berdasarkan dialog imajiner antara pikiran dan hatinya, namun laporan tetap dilakukan.
Belakangan, Ferdinand mengaku kalau dirinya telah menjadi mualaf sejak tahun 2017, akan tetapi pernyataannya malah menjadi blunder, karena selain saat mengikuti Pileg 2019 dia mengaku beragama Kristen, juga jejak digital di akun Twitternya mengindikasikan kalau dia non Muslim.
Editor : Rohman