Al-Qadar memilki arti takaran atau ukuran
Al-qadar memiliki arti takaran atau ukuran, maksudnya adalah Allah Subhanahu wa ta'ala telah menetapkan segala perkara dengan ukuran atau kadar tertentu pada malam tersebut.
Jadi penyebutan Lailatul Qadar karena pada malam tersebut Allah Ta'ala menetapkan segala perkara dengan segala ukuran atau takaran-Nya, termasuk di dalamnya adalah segala perkara yang berkaitan dengan hukum.
Senada dengan firman Allah Ta'ala: إِنَّا كُلَّ شَيْءٍ خَلَقْناهُ بِقَدَرٍ
“Sungguh, Kami telah menciptakan segala sesuatu menurut ukuran” (QS. al-Qamar: 49)
Sebuah hadis yang disampaikan sahabat Ibnu Abbas radhiyallahu'anhu berkata bahwa pada malam tersebut di setiap tahun Allah Ta'ala menetapkan hujan, rezeki, hidup, dan mati, serta segala perkara lainnya untuk satu tahun ke depan.
Namun Imam al-Razi menambahkan bahwa Allah Ta'ala telah menetapkan segala takdirNya sejak zaman azali, sebelum Ia menciptakan bumi, langit, dan isinya.
Al-Qadar dimaknai sebagai al-dhayyiq atau sempit
Al-Qadar dimaknai al-dhayyiq karena pada malam ini, bumi dipenuhi oleh para malaikat, sehingga tampak sempit. Seperti firman Allah SWT: تَنَزَّلُ الْمَلَائِكَةُ وَالرُّوحُ فِيهَا بِإِذْنِ رَبِّهِمْ مِنْ كُلِّ أَمْرٍ، سَلَامٌ هِيَ حَتَّىٰمَطْلَعِ الْفَجْرِ
"Pada malam itu turun malaikat-malaikat dan malaikat Jibril dengan izin Tuhannya untuk mengatur segala urusan. Malam itu (penuh) kesejahteraan sampai terbit fajar." (QS. Al-Qadr; 4-5).
Ibadah di Malam Lailatul Qadar
Editor : Kartika Indah Kusumawardhani