Di setiap makam terpampang nisan berupa salib Jerman (Ritterkreuz).
Masuk ke ujung makam, ada tugu peringatan yang bertuliskan 'Deutsch-Ostasiatische Kreuzergeschwader 1914', tugu ini diperingati juga untuk mengenang para Skuadron Armada Penjelajah Asia Timur Jerman atau Deutsch-Ostasiatische Kreuzergeschwader, skuadron ini dipimpin oleh Vizeadmiral Maximilian Reichsgraf von Spee yang hancur dalam Pertempuran di Kepulauan Falkland/Malvinas pada tanggal 8 Desember 1914.
Di papan nama bagian bawah tertuliskan 'ERRICHTET VON EMIL UND THEODOR HELFFERICH 1926'. Alif menjelaskan, tanah tempat dibangunnya makam tentara Jerman ini mulanya adalah milik dua orang Jerman bersaudara, yaitu Emil dan Theodor Hellferich.
"Mereka (Emil dan Theodor) membeli tanah seluas 900 hektar di situ dan kemudian dan membangun pabrik dengan keuntungan dari perkebunan teh. Pabrik teh yang dibangun di sini dilengkapi dengan kabel pengangkut untuk membawa daun teh dari perkebunan ke pabrik," kata Alif
Kakak tertua dari dua bersaudara ini adalah Karl Helfferich, yaitu mantan wakil perdana menteri di bawah Kekaisaran Jerman-Austria. Karena itulah kedua orang saudaranya kemudian membangun sebuah monumen untuk memperingati Deutsch-Östasiatisches Geschwader (Armada Jerman Asia Timur) yang dipimpin oleh Admiral Graf Spee yang ditenggelamkan oleh tentara Inggris pada masa itu.
Di monumen tersebut ditulis kalimat dalam bahasa Jerman yang berbunyi: 'Untuk para awak Armada Jerman Asia Timur yang pemberani 1914. Dibangun oleh Emil dan Theodor Helfferich'.
Tugu peringatan makam tentara Jerman di Bogor. Foto: Kedubes Jerman.
Editor : M Mahfud