5. Kisah makam Komandan U-195.
Satu dari sepuluh makam terdapat komandan U-Boat atau kapal selam dari U-195. Dia adalah Oblt z.S. d.R. (Oberleutnant zur See der Reserve) Friedrich Steinfeldt.
Dari forum sejarah Jerman uboat.com mencatat, awal karir Steinfeldt bergabung dengan Kriegsmarine pada tahun 1940. Setelah menyelesaikan pelatihannya, dia bertugas di 38. Minensuch-Flotille dari bulan Desember 1941 s/d Juni 1942, ketika dia memulai pelatihan kapal selamnya.
Steinfeldt lalu bergabung dengan U-371 (Kapitänleutnant Waldemar Mehl) sebagai 2WO (Perwira Pengawas Kedua) dari bulan November 1942 s/d Februari 1943. Dia meneruskan tugasnya di U-195 sebagai 1WO (Perwira Pengawas Pertama) selama 6 bulan sebelum ditransfer ke Sekolah Komandan U-boat di Neustadt, Jerman pada bulan Agustus 1943.
Setelah menyelesaikan pelatihannya bulan Oktober 1943, dia diserahi jabatan sebagai komandan sebuah kapal selam bekas Italia, UIT-21, tanggal 14 Oktober 1943. Kapal ini, yang rencananya akan dijadikan sebagai kapal transportasi, namun kenyataanya tak pernah mendapat penugasan.
Hingga akhirnya pada tanggal 16 April 1944 Steinfeldt mengambil-alih komando kapal lamanya, U-195, di Bordeaux, Prancis.
Pada tanggal 24 Agustus 1944 dia memimpin U-195 dalam pelayaran menuju Samudra Indonesia yang berlangsung selama 119 hari. Dia berhasil berlabuh di Batavia (Jakarta), dan di akhir perang dia terpaksa menyerahkan kapalnya ke tangan sekutunya Jepang di Surabaya.
Nisan milik Komandan U-195 Friedrich Steinfeldt. Foto: Tama/iNews Depok.
Editor : M Mahfud