PONTIANAK, iNewsDepok.id - Sandiaga Salahuddin Uno, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) mengajak semua pelaku ekonomi kreatif UMKM memiliki semangat pantang mundur dan menjadi pejuang yang tidak mudah menyerah.
“Peluang selalu terbuka bagi pejuang yang tidak menyerah. Coba saja dulu. Just do it. Jika kita pantang menyerah, semangat melimpah, mudah-mudahan rezeki juga membawa berkah,” ujar Sandiaga saat melakukan kunjungan dan melihat-lihat pameran 27 finalis Apresiasi Kreasi Indonesia (AKI) 2022 di Gaia Bumi Raya City, Pontianak, Kalimantan Barat.
Menparekraf mencontohkan UMKM brand House of Distro dari Banyumas yang omzetnya sempat turun tajam akibat pandemi, namun setelah mengikuti AKI berangsur naik.
“Setelah ikut AKI omzetnya naik 20 kali lipat. Demikian pula dengan Pala Nusantara, UMKM yang setelah ikut AKI, produknya dijadikan suvenir G20. Makanya tetap optimis dan miliki harapan membuncah serta pantang mundur. Mungkin jatuh 10 kali bangkit 11-12 kali,” ujarnya.
Super Mentor AKI 2022 itu juga mendorong finalis untuk menggunakan setiap momen di AKI dengan sebaik-baiknya.
“Jangan lengah. Saya ingin kita berjejaring sebanyak-banyaknya. Jangan lupa terapkan prinsip kerja 4As: Kerja keras, kerja cerdas, kerja tuntas, dan kerja ikhlas,” ujarnya.
Mantan Ketua HIPMI itu memuji Pontianak memiliki kekayaan kuliner luar biasa.
“Peserta pameran AKI menampilkan karya luar biasa. Saya dan Pak Gubernur Kalbar berhenti di semua booth finalis AKI, dan semua jadi Rojali (rombongan jadi beli) produk ekraf kita, jangan hanya Rohali (rombongan hanya lihat-lihat). Kita harus men-support UMKM yang menopang ekonomi kita,” tuturnya.
Lebih lanjut Sandiaga mengatakan, AKI yang dimulai pada 2021 atas inisiatif Kemenparekraf, dibentuk sebagai upaya akselerasi pemulihan ekonomi kreatif setelah dua tahun dihantam pandemi.
“Kondisi ekonomi berat sekali. Harga-harga naik, ekonomi sulit. Untuk itulah dibutuhkan akselerasi dengan bergandengan tangan dalam memulihkan ekonomi kreatif,” terangnya.
Program AKI membuahkan hasil positif, antara lain; berhasil membawa UMKM naik kelas.
“Pemerataan pendapatan dirasakan peserta AKI, omzet mereka naik 30-40%. Para peserta AKI 2021 bisa bertemu investor untuk akses permodalan, kolaborasi antar UMKM, dan pemangku kepentingan. Kita bisa membuka lapangan kerja dan temukan mentor terbaik. Kesuksesan itu hadir lagi di 16 kota/kabupaten dengan digelarnya AKI 2022,” beber Sandiaga.
Dengan AKI, sebut Sandiaga, pihaknya ingin mendorong subsektor kriya, fashion, musik hingga kuliner sebagai upaya penciptaan lapangan kerja.
“Diharapkan, AKI 2022 mampu ciptakan 1,1 juta lapangan kerja pada 2022. Dan di 2024 sebanyak 4,4 juta lapangan kerja bisa tercipta,” tuturnya.
Sandiaga menambahkan, pihaknya akan mendorong inovasi, kolaborasi, adaptasi, dan digitalisasi bagi pelaku UMKM.
“Kita ingin produk-produk UMKM onboarding ecommerce dan menjangkau lebih banyak konsumen, lebih banyak dibeli. Targetnya awal 2024 ada 30 juta UMKM yang mudah-mudahan bisa masuk ke ecommerce kita,” ujarnya.
Di kesempatan yang sama, Sandiaga berbincang dengan Sisca Soewitomo (73 tahun) yang tetap aktif menciptakan resep di usia senja.
Ratu Boga Indonesia itu pernah berkuliah kedokteran sebelum memutuskan banting stir ke kuliner. Pilihannya tidak salah. Dunia kuliner telah membawa Sisca melanglang buana ke berbagai Negara.
“Saya masuk Akademi Pariwisata tujuannya untuk membantu ekonomi keluarga. Bisa belajar sambil momong anak,” ujar Sisca yang sudah menulis ratusan resep dan menerbitkan buku masakan.
Sisca berpesan agar anak diizinkan belajar di mana saja bahkan di dapur. “Jangan disuruh keluar. Di situlah anak-anak belajar,” pesannya.
Sisca bersyukur di usianya kini masih diberi kekuatan untuk mencoba resep masakan dan menciptakan resep baru serta punya channel YouTube.
“Saya masih aktif menciptakan resep baru. Allah berikan kekuatan agar saya tetap ingat akan suatu makanan, kalau saya merasa enak, saya akan catat. Ada 15 resep akan diujicoba. Bukan hanya saya, akan ada pihak lain yang ikut ujicoba, termasuk penerbit,” terangnya.
Ratu Boga ini juga mendorong setiap orang agar jangan ragu mencoba setiap peluang. Dia berpesan kepada peserta AKI khususnya sektor kuliner untuk konsisten di tampilan dan rasa.
“Tampilan dan rasa harus konsisten sama. Perhatikan kualitas bahan baku, jangan tergoda harga murah yang akan memengaruhi kualitas makanan. Konstan saja dengan semua yang sudah berjalan,” ujarnya.
Selanjutnya, Manparekraf berbincang dengan Ibu Kusimah pelaku usaha Eco Print yang berani mencoba hal baru di usia yang tidak lagi muda.
Ibu Kusimah awal mulanya sangsi karena memiliki keterbatasan fisik. Menparekraf Sandiaga membesarkan hatinya. “Ibu tidak usah minder. Kain Eco Print karya luar biasa,” ujar Sandiaga.
Super Mentor AKI 2022 tersebut mendorong Ibu Kusimah tetap bersemangat dan berkarya. “Jangan pernah takut, kita akan support batik eco print yang indah. Harus percaya diri dan tidak usah malu,” ucap Sandiaga.
Gubernur Kalbar Sutarmidji juga mengapresiasi produk finalis AKI 2022. “Produk sudah bagus demikian juga packaging-nya. September 2022 kami akan kirim perajin UMKM tepilih ke acara expo di Jerman,” ujarnya.
Gubernur menyarankan agar semua orang mencoba makanan khas Pontianak, yaitu rendang aloe vera yang terbuat dari lidah buaya. “Enak luar biasa,” cetusnya.
Dukungan terhadap UMKM juga disampaikan oleh Komisaris Utama Bumi Raya Group Swandono Adijanto. Dia menyampaikan terima kasih atas kunjungan Menparekraf pada pameran AKI 2022 di Gaia Bumi Raya City Pontianak.
“Terima kasih atas pameran yang diadakan di sini. Terima kasih Pak Menteri yang datang mendukung UMKM sekitar Pontianak Kubu Raya, yang saya harap makin banyak yang tampil agar makin ramai. Bumi Raya mendukung UMKM. Kalau mau tampil di sini kami bisa provide lebih banyak ruangan,” serunya.
Pameran Apresiasi Kreasi Indonesia (AKI) 2022 telah memasuki kota/kab ke-9 yaitu pelaksanaan pameran untuk finalis terpilih dari kota Pontianak. Program AKI 2021 berhasil meningkatkan omset pelaku ekonomi kreatif, mempertemukan mereka dengan investor, dan yang paling penting, berhasil menjadi wadah untuk berkolaborasi antar pemangku kepentingan pelaku ekonomi kreatif.
Hasil positif ini membuat program Apresiasi Kreasi Indonesia hadir kembali di tahun 2022. Tahun kedua dilaksanakannya program unggulan Kemenparekraf ini dalam rangka membangkitkan kembali perekonomian masyarakat dan membuka lapangan kerja seluas-luasnya.
Selain itu, Apresiasi Kreasi Indonesia diharapkan bisa menjadi pembangkit semangat dan menjadi inspirasi para calon pelaku UMKM baru lainnya untuk berani mencoba membuka usahanya sendiri.
Pameran Apresiasi Kreasi Indonesia (AKI) 2022 Kota Pontianak yang dilaksanakan di Gaia Bumi Raya City, diharapkan bisa menjadi wadah promosi dan pengembangan produk untuk memaksimalkan karya yang dapat meningkatkan kreativitas juga pendapatan yang maksimal, sehingga menciptakan UMKM naik kelas.
Apresiasi Kreasi Indonesia (AKI) 2022 terdiri dari dua agenda utama: Bootcamp (peningkatan kapasitas) dan Pameran (menampilkan dan transaksi jual beli produk kreatif). Jarak pelaksanaan Bootcamp dan Pameran sekitar satu bulan.
Program AKI 2022 berlangsung di 16 Kota/Kabupaten Indonesia, yang terdiri dari: Banda Aceh, Padang, Pekanbaru, Jambi, Cilegon, Tangerang, Tasikmalaya, Cirebon, Tegal, Yogyakarta, Sidoarjo, Jember, Banjarmasin, Pontianak, Kendari, dan Ambon.
Acara AKI 2022 tidak akan berakhir hanya sampai pameran di kota/kabupaten masing-masing. Salah satu finalis per kota akan berkesempatan untuk memiliki pengalaman pameran nasional di Pekan Puncak AKI 2022.
Editor : Mahfud