DEPOK, iNewsDepok.id - Floyd Mayweather Jr (FMJ) tercatat sebagai salah satu petinju terbaik di dunia berkat rekornya 50-0-0 alias 50 kali duel tanpa kalah. Keunggulannya adalah pukulan kanannya yang akurat dan metode defensifnya yang mengombinasikan pertahanan ala kura-kura dan taktik secerdas kancil.
Floyd Mayweather Jr lahir dari keluarga petinju. Ayah dan pamannya adalah petinju pro di kelas Bulu Super dan Welter.
BACA JUGA:
Manny Pacquiao Petinju Sejati Yang Tak Pilih Lawan, Tancapkan Rekor Dunia Juara 8 Divisi
Ayahnya, Floyd Mayweather Sr, kini berumur 69 tahun dan berprofesi sebagai pelatih tinju. Saat muda, Ayahnya juga petinju pro dengan rekor 35-6-2 alias dari 35 kali duel 6 kali kalah dan 2 seri. Mayweather Sr banyak berlaga di kelas Welter.
Pamannya Roger Mayweather lebih moncer lagi. Roger yang sudah meninggal dunia, memiliki julukan Black Mamba dengan rekor ring 72 duel-59 menang-13 kalah.
Roger Mayweather bertarung di kelas Bulu Super dan Welter Junior.
BACA JUGA:
Brutal! Beterbiev Eksekusi Smith di Ronde 2: Canelo Hilangkan Saja Mimpimu di Kelas Berat Ringan
Roger pernah menghadapi Kostya Tszyu pada 25 Juni 1995 dan kalah angka mutlak. Roger juga pernah duel 2 kalah lawan raja kelas Welter Junior era 80 Julio Cesar Chavez. Duel pertama berlangsung 7 Juli 1985 dengan Roger Mayweather kalah KO ronde 2. Pertandingan ulang terjadi empat tahun berikutnya yaitu pada 13 Mei 1989. Roger kembali kalah. Kali ini menyerah di ronde 10.Nama besar lainnya Pernell Whitaker. Roger kalah angka mutlak pada 28 Maret 1987.
Meski kalah melawan petinju top, Roger beberapa kali menyabet sabuk kelas Welter Junior WBC dan IBF.
Pretty Boy dengan Pertahanan ala Kura-kura
Lahir dari keluarga petinju membuat FMJ berada di habitat yang ideal. Ia secara langsung dan tidak langsung belajar untuk menang dan tidak kalah di ring tinju. Jadi memang bukan kebetulan jika akhirnya rekor Floyd Mayweather Jr adalah 50-0-0.
Pamannya, Roger Mayweather yang banyak berjasa dalam karirnya. Roger menjadi pelatih sejak FMJ masuk pro pada 1996.
BACA JUGA:
Tinju Dunia: Golovkin Bakal Senasib dengan Donaire, Kalah KO Tragis di Akhir Karier!
Teknik bertinju FMJ sangat mumpuni. Pukulan counter kanannya begitu efektif untuk meraup poin dan menjungkalkan lawannya. Demikian juga jab kirinya tajam dan akurat.
Keunggulan terbesar FMJ adalah pertahanannya yang rapat. Jika dianalogikan sepakbola, FMJ mengadopsi gaya Grendel Italia (Catenaccio). Gaya ini membawa Italia menjadi juara dunia sepakbola.
Dalam bertahan, FMJ menggunakan teknik kura-kura.
BACA JUGA:
Tinju Dunia: Inoue vs Donaire, Monster Jepang Hanguskan Petir Philipina di Ronde 2
Binatang yang satu ini memang masternya berlindung. Kura-kura akan menarik kepalanya ke dalam sehingga terlindung tempurungnya yang keras.
FMJ saat diserang lawan, membuat bagian-bagian yang rawan terpukul terlindung. Kepalanya akan ditarik ke bawah. Sementara bahunya diangkat tinggi dan dimekarkan. Sementara kedua belah tangannya melindungi bagian perut dan muka.
FMJ juga membuat sisi tubuhnya yang bisa dipukul sekecil mungkin. Ia menyamping terhadap lawan sehingga pukulan lawan akan lebih banyak meleset. Jika pun kena akan terlindung oleh bahunya.
Dalam sekejap, FMJ bisa menyerang balik dengan melontarkan jab kiri,straight dan hook kanan.
BACA JUGA:
Masya Allah! Devin Haney Takbir di Ring Tinju, Usai Raih 5 Sabuk Juara Dunia
Memang ada satu bagian yang masih terekspose yaitu kepala atas. Namun jarang ada petinju yang melihat sisi kelemahan FMJ ini. Tercatat hanya Marcos Maidana yang melakukannya dengan cara melambungkan pukulan kanannya bagai lesatan parabola untuk mendarat di kepala atas FMJ.
Cara Maidana ini membuat FMJ keteteran terutama di laga 1 tanggal 3 Mei 2014. Namun dibutuhkan energi besar untuk melakukan cara ini. Pada saat Maidana menarik napas panjang untuk memasukkan oksigen ke tubuhnya, pada saat itulah FMJ ganti menyerang dengan straight kanannya yang mendarat mulus. Maidana pun kalah angka.
Kecerdikan FMJ itu membuatnya dijuluki Pretty Boy terutama pada awal-awal karirnya. Ini karena mukanya terlihat mulus di akhir pertandingan. Sedikit pertandingan yang membuat FMJ babak belur dengan muka berdarah-darah adalah saat bertarung dengan Jose Luis Castillo jilid 1 tanggal 20 April 2002 di kelas Ringan. Bahkan banyak yang menyebut seharusnya FMJ kalah angka, bukan justru menang.
Selincah Secerdik Kancil dan Julukan The Runner
FMJ memiliki kamus anti kalah. Maka apapun harus dilakukannya agar tak kalah. Salah satu jurus ampuhnya adalah jurus kancil. FMJ bisa meloncat ke belakang dan samping kanan kiri bagai kancil. Dengan cara tersebut, lawan akan kesulitan memasukkan pukulannya.
BACA JUGA:
Tinju Dunia: Tank Davis Ledakan Rolly Romero di Ronde 6
Cara FMJ ini banyak dikritik penggemar tinju. Ini karena akan berkurang momen paling menegangkan dalam ring tinju yang ditunggu-tunggu penggemar yaitu baku cabut pukulan.
Jika sekali dua kali dilakukan tak masalah, tetapi jika lebih banyak run (lari) dibandingkan hit (pukul) membuat tontonan menjadi anti klimaks. Maka tak heran banyak yang menjuluki FMJ sebagai The Runner.
Selain persoalan lari, hal yang diadosi FMJ dari kancil adalah kecerdikannya. Dalam banyak kasus FMJ lolos berkat kecerdikannya atau banyak yang sebut sebagai kelicikan.
BACA JUGA:
Tank Davis Iseng Kerjai Rolly, Bikin Ngakak di Acara Timbang Badan Tinju Dunia
Itu terlihat saat FMJ bentrok dengan Shane Mosley pada 1 Mei 2010. Pada ronde awal, FMJ sempat goyah dihantam hook Mosley. Mengetahui itu, Mosley memburu FMJ. Dasar cerdik, FMJ mendekap tangan kanan Mosley erat-erat sehingga ia bisa lolos dari momen kritis.
Saat melawan Victor Ortiz 17 September 2011, FMJ dinilai kurang sportif dengan cara memukul lawannya saat Ortiz belum siap.
FMJ juga dinilai banyak kalangan menghindari Pacquio saat petinju Filipina tengah di masa garang-garangnya di tahun 2008-2011. Banyak alasan yang dilontarkan FMJ sehingga pertarungan idaman tak terjadi pada saat tepat. Pertarungan FMJ-Pacquio terjadi pada2 Mei 2015 saat kedua petinju sudah melewati masa puncak kekuatan. FMJ ketika itu berumur 38 tahun dan Pacquiao 36 tahun.
Rekor 50-0-0, Juara di 5 Divisi, dan The Best Ever
Dari sisi rekor, FMJ memiliki rekor cemerlang 50-0-0. Dari 50 duel seluruhnya dimenangkan dengan 27 menang Ko dan 23 menang angka. FMJ menyebut dirinya sebagai The Best Ever (TBE) dengan rekor tersebut.
Nyaris semua petinju hebat di eranya pernah dilawan antara lain Arturo Gatti, Sharmba Mitchell, Zab Judah, Oscar de La Hoya, Ricky Hatton, Juan Manuel Marquez, Shane Mosley, Canelo Alvarez, Marcos Maidana, Manny Pacquiao, dan Andre Berto
BACA JUGA:
Tinju Dunia: Trilogi Canelo vs GGG, Raja Tinju Pilih Singa Tua 40 Tahun.
Namun jika dicermati lebih dalam, rekor 50-0-0 tak mulus. Ini karena pada partai terakhir di tinju profesional (partai ke 50) FMJ bertarung dengan Conor Mc Gregor yang bukan petinju, melainkan bintang UFC. Dalam partai tersebut FMJ menang KO di ronde 10.
FMJ memiliki tinggi tubuh 173 cm, mirip dengan Canelo Alvarez. Dengan tinggi seperti itu, FMJ bisa melintas dari kelas Bulu Super hingga Menengah Ringan.
Floyd tercatat pernah juara di 5 Divisi yaitu Bulu Super, Ringan, Ringan Super, Welter, dan Menengah Ringan.
BACA JUGA:
Tinju Dunia, Cabik-cabik Lemieux di Ronde 3, Benavidez: Giliranmu Canelo!
Dengan pengetahuannya yang mendalam di teknik tinju dan juga bisnis tinju, FMJ kini mengibarkan bendera Mayweather Promotios yang menaungi banyak petinju hebat seperti Gervonta Davis. Terlepas dari banyak kontroversi, FMJ adalah petinju sangat sukses di eranya.
Editor : M Mahfud