JAKARTA, iNewsDepok.id - Rivalitas baru Meksiko-Filipina di dunia tinju tampaknya terungkit lagi. Ini terjadi usai duel Mark Magsayo vs Rey Vargas. Kemenangan angka Rey Vargas atas Mark Magsayo mengingatkan Pacquiao saat kalah angka lawan Erick Morales pada duel pertama mereka pada 19 Maret 2005.
Rivalitas Filipina-Meksiko memuncak di dunia tinju berkat keberingasan Manny Pacman Pacquiao. Petinju legendaris Filipina ini bahkan pernah dijuluki sebagai The Mexican Assasin karena banyaknya petinju Mexico yang dibantainya.
Usai kalah angka atas Erick Morales, Pacquiao makin beringas untuk akhirnya menang TKO atas Morales pada pertemuan kedua. Pacquio makin menjadi-jadi untuk kemudian menjadi salah satu petinju terbesar sepanjang masa.
BACA JUGA:
Ini Baru Tinju! Membara Sepanjang Ronde, Rey Vargas Kalahkan Mark Magsayo
Mark Magsayo digadang-gadang sebagai New Pacquiao. Selain juga berasal dari Filipina, rute yang ditempuh Magsayo memang mengikuti Pacquiao. Apalagi Mark Magsayo berada dibawah bendera Manny Pacquiao (MP) Promotions yang dikelola Sean Gibbons.
Magsayo juga dilatih Freddie Roach. Pelatih kenamaan asal Amerika Serikat ini yang mengorbitkan Pacquiao menjadi satu-satunya petinju dunia yang menggenggam 8 juara dunia tinju di kelas yang berbeda.
Magsayo memiliki ukuran tubuh yang mirip dengan Manny Pacquiao. Tinggi badan Magsayo adalah 169 cm, lebih tinggi 3 cm dari Pacquiao.
Umur Magsayo kini 27 tahun. Masih terbuka ruang untuk menciptakan rivalitas sengit dengan petinju Meksiko selama 5-8 tahun ke depan. Ini dengan catatan Magsayo serius meningkatkan skillnya agar setidaknya mendekati kemampuan Manny Pacquiao.
Pacquio saat itu berkembang secara luar biasa saat ditangani Freddie Roach. Mampukah Magsayo mengikuti determinasi Pacquiao dalam berlatih? Harus diakui skill Magsayo saat ini masih jauh dari Pacquiao dari penempatan posisi untuk melontarkan pukulan dengan sudut tajam.
Magsayo juga belum seagresif Pacquiao yang sanggup melontarkan di atas 5 pukulan dalam satu serangan dengan semua pukulan sama kencangnya.
New Pacquiao
Magsayo mulai banyak disebut sebagai New Pacquiao saat mengalahkan petinju Meksiko Julio Ceja pada ronde ke 10 lewat kemenangan KO pada 21 Agustus 2021.
Kemenangan itu mengantarkannya menantang Garry Russell Jr, penguasa kelas bulu WBC pada 22 Januari 2022. Magsayo secara meyakinkan menang angka mutlak yang membuat namanya makin santer disebut sebagai New Pacquiao.
Magsayo resmi menyandang sabuk WBC kelas bulu.
Sebagai petarung sejati, pada laga berikutnya, Magsayo menerima tantangan duel dari jawara kelas bantam super, satu kelas di bawah kelas bulu yaitu Rey Vargas. Petinju Mexico ini adalah rajanya di kelas Bantam Super WBC. Ia tercatat sudah 10 tahun menjadi jagoan di Bantam dan Bantam Super, tanpa ada satu pun lawan yang bisa mengalahkannya.
Dari sisi postur, Rey Vargas sebenarnya kurang layak bertanding di kelas Bantam, Bantam Super dan bahkan di kelas Bulu. Ini karena tubuhnya yang menjulang 178 cm dan cukup berotot. Rey Vargas sebenarnya bisa bertanding di kelas Welter dan Menengah.
BACA JUGA:
Brutal! Beterbiev Eksekusi Smith di Ronde 2: Canelo Hilangkan Saja Mimpimu di Kelas Berat Ringan
Sebagai perbandingan saja, ukuran tubuh dan jangkauan Rey Vargas mirip dengan Errol Spence Jr, jawara di kelas Welter. Errol Spence tinggi tubuh 177 cm dengan jangkauan 183 cm.
Entah mengapa Rey Vargas lebih suka tetap di Bantam Super. Ia baru naik ke kelas bulu baru-baru ini saja dengan menantang Mark Magsayo. Peluang Rey Vargas melangkah ke kelas lebih tinggi menyempit karena usianya sudah 31 tahun.
Jadilah duel Vargas vs Magsayo pada Minggu 10 Juli 2022 di Alomodome San Antonio Texas. Keduanya adalah juara tak terkalahkan. Mark Magsayo dengan 24-0-0 dan Rey Vargas 35-0-0.
Memanfaatkan keunggulan jangkauan yang mencapai 182 cm, Rey Vargas mudah melancarkan serangan jarak jauh untuk mengganjal Mark Magsayo. Alhasil agresivitas Mark Magsayo terhadang ganjalan jab dan straight Vargas.
Magsayo meski sukses menyarangkan beberapa pukulan keras dalam setiap ronde, tetapi akumulasinya kurang banyak. Magsayo sebenarnya punya peluang mengakhiri perlawanan Vargas yang terkapar di ronde 9. Namun Magsayo tak sanggup memanfaatkan keuntungan itu sehingga Vargas pulih untuk kemudian unggul angka di ronde 11 dan 12.
Secara akumulasi jumlah pukulan, Vargas menang. Ia pun dinyatatakan menang angka.
Perlu Duel Ulang untuk Tercipta Rivalitas Meksiko Filipina
Kemenangan angka tipis ini membuka peluang duel ulang Magsayo vs Vargas. Penikmat tinju sangat menikmati duel keras keduanya.
Jika duel ulang terjadi, Mark Magsayo memiliki peluang untuk menang lebih besar. Ini karena pada pertandingan pertama tadi, Magsayo mampu menyarankan pukulan-pukulan bersih yang membuat Vargas babak belur, kedua pelipisnya robek.
Bahkan sebuah Straight kanan pendek Magsayo membuat Vargas terjatuh.
BACA JUGA:
Tinju Dunia: Golovkin Bakal Senasib dengan Donaire, Kalah KO Tragis di Akhir Karier!
Sebagai catatan juga, Magsayo perlu meningkatkan skill tinjunya terutama dalam melontarkan serangan. Magsayo hanya melontarkan 1-2 pukulan saja. Padahal semestinya ia bisa melontarkan kombinasi pukulan hingga 5 pukulan dalam sekali serangan.
Jika duel ulang terjadi dan Magsayo memenangkan pertarungan, maka rivalitas Meksiko-Filipina akan kembali membara.
Magsayo jika mampu belajar lebih baik lagi dari Manny Pacquio, akan sanggup merambah ke kelas Welter. Pada kelas Bulu, Ringan dan Welter dipenuhi jagoan-jagoan dari Meksiko.
Akankah Mark Magsayo betul-betul menjadi Next Pacquiao? Bagaimana menurut Anda?
Editor : M Mahfud