SETIAP agama menganjurkan penganutnya menjalankan aturan-aturan yang tercantum dalam kitabnya, dan dilarang melakukan hal-hal yang juga ditetapkan dalam kitab tersebut, karena sejatinya kitab sebuah agama merupakan pedoman, petunjuk dan tuntunan bagi umatnya.
Dalam Islam, pedoman bagi umatnya tidak hanya kitab suci Al Qur'an, tetapi juga hadist.
Secara harfiah, hadist dapat diartikan sebagai perkataan (sabda), percakapan, atau perbuatan. Sedangkan secara terminologi, hadist didefinisikan sebagai catatan yang bersumber dari pernyataan dan tingkah laku Nabi Muhammad SAW yang dijadikan landasan syariat islam.
Secara garis besar, jika merujuk pada definisi yang diberikan para ahli hadist, ahli ushul fiqh (Ushuliyyun) dan beberapa ulama, hadits mempunyai makna segala perkataan (sabda), perbuatan, dan ketetapan lainnya dari Nabi Muhammad SAW yang dijadikan hukum syariat islam selain Al-Qur’an.
Hadist merupakan penjelasan lebih detil tentang apa yang tercantum dalam Al Qur'an, karena Al Qur'an berisi pedoman/aturan yang bersifat global, sehingga apa yang tidak dijelaskan di dalam Al Qur'an, maka dapat dicari dalam hadist, karena pada dasarnya hadits memiliki fungsi utama untuk menegaskan, memperjelas dan menguatkan hukum-hukum dan hal lain yang ada di Al-Qur’an.
Nabi Muhammad SAW bersabda:
تَرَكْتُ فِيْكُمْ أَمْرَيْنِ لَنْ تَضِلُّوْا مَا تَمَسَّكْتُمْ بِهِمَا : كِتَابَ اللهِ وَ سُنَّةَ رَسُوْلِهِ
“Aku telah tinggalkan pada kamu dua perkara. Kamu tidak akan sesat selama berpegang kepada keduanya, (yaitu) Kitab Allah dan Sunnah Rasul-Nya.” (Hadits Shahih Lighairihi, H.R. Malik; al-Hakim, al-Baihaqi, Ibnu Nashr, Ibnu Hazm. Dishahihkan oleh Syaikh Salim al-Hilali di dalam At Ta’zhim wal Minnah fil Intisharis Sunnah, hlm. 12-13).
Sayangnya, tak sedikit umat Islam yang malas membaca Al Qur'an dan mempelajari hadist meskipun berkenaan langsung dengan hidupnya, sehingga apa yang diketahuinya tentang hukum Islam didapatkan dari orang-orang di sekitarnya, dan itu pun tanpa ditabayyunkan lagi dengan mencarinya di Al Qur'an maupun hadist. Padahal, apa yang dikatakan orang tersebut belum tentu benar, dan dapat menjerumuskannya pada kesesatan
Editor : Rohman