JAKARTA, iNewsDepok.id - Desainer sekalius presenter Ivan Gunawan semenjak lahir hingga saat ini selalu mendapat kemudahan mendapat kenikmatan dunia diberikan Allah Ta'ala. Namun dia merasa bahwa tersebut adalah ujian kenikmatan dunia.
"Dari lahir sampai kemarin, selalu diberikan yang terbaik sama Allah, aku merasa aku dikasih semuanya, tapi aku nggak ngasih timbal balik ke Allah," ucap Igun.
Seiring waktu Ivan pun merenung dan berfikir untuk dekat kepada Allah Ta'ala. "Setiap manusia ingin di beri kesempatan sama Allah untuk menjadi lebih baik. Kesempatan untuk mengenal dan hidup bersama lindungan Allah," tulis Ivan Gunawan dikutip akun Instagramnya pada Jumat (23/5/2025).
Sebagai manusia, Ivan Gunawan juga mengaku dirinya jauh dari kesempurnaan. Namun, dia optimistis kekurangannya bakal terus dilengkapi Tuhan seiring dengan keputusannya memperdalam agama.
"Mungkin belum sempurna, tapi saya yakin Allah mampu menyempurnakan kesempatan yang saya sedang jalan kan," lanjutnya.
Ivan juga menyebut perjalanan religiusnya tak terjadi secara mendadak. Dia mengaku keputusannya berhijrah muncul usai mendapat ujian berupa kenikmatan duniawi.
"Mendadak religius nggak ya, tapi aku merasa bahwa ya mudah-mudahan ini timing yang tepat," katanya.
Dalam konsep Islam kejadian semacam di atas disebut Istidraj. Apa itu Istidraj? Adalah kemudahan mendapatkan kenikamtan dunia yang banyak ragamnya seperti karier yang terus naik, bisnis maju pesat, atau kemudahan-kemudahan dunia lainnya. Namun di sisi lain lalai menjalankan perintah agama agar beribadah, takwa dan mengingat Allah.
Maka nikmat seperti itu bukanlah tanda kasih sayang atau keridaan Allah, melainkan ujian atau penundaan azab, yang bisa jadi merupakan bentuk "jebakan" agar orang tersebut semakin terjerumus dalam dosa dan kelalaian.
Istidraj sangat berbahaya karena memberikan ilusi keselamatan dan kebahagiaan palsu. Orang yang mengalaminya tidak menyadari bahwa kenikmatan yang ia dapatkan justru menjadi jalan menuju kehancuran yang lebih besar di akhirat.
Maka penting untuk selalu introspeksi diri dan bersyukur atas nikmat yang diberikan Allah, serta segera bertaubat jika terlanjur melakukan dosa, agar tidak terjebak dalam istidraj.
Editor : Vitrianda Hilba SiregarEditor Jakarta
Artikel Terkait
