Selain ke pedagang sapi, imbas penyakit lato-lato ini sangat dirasakan dampaknya oleh sejumlah pedagang bakso.
Andika, salah satu pedagang bakso di sekitar Pasar Petanahan mengaku, minat beli masyarakat dengan adanya kabar penyakit lato-lato pada sapi, membuat penghasilan dagangan baksonya menurun. Penurunan omsetnya hingga 60 persen, akibat kabar penyakit LSD itu.
"Gara-gara lato-lato orang jadi malas beli bakso. Mulai Idulfitri kemarin sampai sekarang, pendapatan turun hingga 60 persen," kata Andika.
"Masyarakat mengaku jijik dengan penyakit lato-lato yang menyerang sapi," imbuhnya.
Andika menambahkan, para pedagang bakso di Kebumen telah memilih daging yang higienis untuk pembuatan daging bakso.
Editor : Mahfud
Artikel Terkait