Namun, pandemi Covid-19 memberikan dampak pada usahanya. Pesanan mengalami penurunan drastis sehingga dia harus mengurangi jumlah tenaga kerjanya. Saat ini, dia hanya mempertahankan tujuh orang tenaga kerja.
"Jumlah tenaga kerja sebelum Covid sekitar 30 orang, tetapi setelah Covid-19, kami hanya bisa mempekerjakan tujuh orang, yang kami sesuaikan dengan pesanan. Jika ada peningkatan pesanan, kami bisa menambah tenaga kerja," ujar Sany.
Untungnya, dia mendapatkan bantuan fasilitas akses pembiayaan untuk Usaha Kecil dan Menengah (UKM) dari Kement
Editor : Vitrianda Hilba SiregarEditor Jakarta
Artikel Terkait