"Saya waktu itu membantu mencarikan souvenir dan lainnya, termasuk membantu bisnis pakaian di Bali. Dari situlah, saya mulai memiliki ide untuk membuat tas kulit. Juragan saya membantu saya dalam cara pembuatan dan akhirnya saya mengembangkannya sehingga dapat memenuhi spesifikasi tas sesuai permintaan," ujarnya.
Seiring berjalannya waktu, kepercayaan dan tanggung jawab yang diberikan kepadanya semakin bertambah. Akhirnya, Sany memutuskan untuk mendirikan CV dengan bantuan beberapa karyawan saat awal berdirinya.
"Usaha saya bergerak di bidang kerajinan kulit, terutama tas. Sudah saya tekuni sejak tahun 2000 hingga saat ini," ucapnya.
Tas yang diproduksinya adalah tas buatan tangan (handmade) dan diekspor ke Jepang. Pada tahun 2007-2017, dia bahkan berhasil mengekspor tas kulit ke Jepang sebanyak 4.000 buah per bulan.
Editor : Vitrianda Hilba SiregarEditor Jakarta
Artikel Terkait