Dia berharap, prevalensi stunting tahun 2022 harus turun setidaknya tiga persen melalui konvergensi program intervensi spesifik dan sensitif yang tepat sasaran. "Kemiskinan bukan faktor utama terjadinya stunting. Tapi ada juga faktor salah pola asuhnya. Itu menjadi pekerjaan rumah kita untuk sosialisasi pencegahan stunting," katanya.
Itu alasannya, bersama stakeholeder dia turut mengampanyekan penanganan stunting hingga ke desa-desa. "Saya keliling dengan (kader) PKH (Program Keluarga Harapan) di seluruh Kabupaten Kediri. Tujuannya agar stunting turun menjadi satu digit," tuturnya.
Editor : Mahfud
Artikel Terkait