get app
inews
Aa Text
Read Next : Waspada Pertamax Palsu! Bareskrim Bongkar Modus 4 SPBU, Salah Satunya Ada di Depok

Waduh! Harga Pertamax Berpotensi Naik Hingga Rp 16.000/Liter

Jum'at, 25 Maret 2022 | 19:29 WIB
header img
Karyawan SPBU mengisikan BBM ke tangki mobil. Foto: Sindonews

JAKARTA, iNews.id - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mewacanakan untuk mengerek batas atas harga BBM beroktan 92 (RON 92) seperti Pertamax menjadi Rp16 ribu/liter pada April 2022. 

Wacana ini digulirkan karena harga minyak mentah dunia masih tinggi, di atas US$100/barel.

Kepala Biro Komunikasi Layanan Informasi Publik dan Kerjasama Kementerian ESDM, Agung Pribadi, melalui keterangan resmi, Jumat (25/3/2022), menjelaskan, konflik Rusia dan Ukraina menjadi penyebab utama harga minyak mentah dunia terus meningkat.

Kenaikan itu dipicu stok minyak mentah dari Rusia dan Kazakhstan terganggu akibat kerusakan pipa Caspian Pipeline Consortium, sehingga pasokan ke Uni Eropa berkurang.

Kenaikan harga minyak mentah dunia juga berpengaruh terhadap harga minyak mentah Indonesia atau Indonesia crude price (ICP) yang pada Kamis (24/3/2022) menyentuh US$114,55/barel.

Pada Februari 2022, ICP rerata hanya US$95,7/barel.

Kenaikan harga minyak mentah dunia otomatis berdampak pada harga BBM. 

Saat ini, kata dia, batas atas harga BBM umum RON92 sebesar Rp14.526/liter.

"Dengan mempertimbangkan harga minyak bulan Maret yang jauh lebih tinggi dibanding Februari, maka harga keekonomian atau batas atas BBM umum RON 92 April 2022 akan lebih tinggi lagi dari Rp14.526 per liter, bisa jadi sekitar Rp16 ribu/liter," katanya.

Harga batas atas yang ditetapkan ESDM, sambung Agung, mencerminkan keekonomian BBM RON92 berdasarkan formula harga dasar dalam perhitungan harga jual eceran jenis BBM umum.

"Jadi, sebagaimana yang telah disampaikan oleh bapak menteri ESDM, saat ini kami masih mencermati harga minyak, karena kalau berkepanjangan memang bebannya berat juga baik ke APBN, PT Pertamina (Persero), dan sektor lain," imbuh dia.

Sebelumnya, Staf Khusus Kementerian BUMN Arya Sinulingga mengisyaratkan agar Pertamina mengerek harga Pertamax karena perusahaan pelat merah itu menjual Pertamax di bawah harga keekonomian.

Editor : Rohman

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut