Momen Haru di Edmonton Kanada: Bekas Toko Musik Jadi Masjid Indonesia Pertama Disambut Adzan Perdana
Menurut Fatih Karim, masjid pertama bagi komunitas Indonesia di Edmonton ini berdiri di atas lahan seluas 600 meter persegi. Pembangunan masjid tersebut merupakan hasil kerja sama antara CQF dan Indonesian Muslim Community of Edmonton (IMCE).
Dana yang memungkinkan terwujudnya masjid ini berasal dari ribuan pewakaf yang dananya terkumpul melalui kampanye penggalangan dana yang gencar dilakukan oleh kedua belah pihak sejak Februari 2025. Upaya penggalangan dana ini mendapat dukungan dari berbagai pihak, termasuk nama-nama populer seperti Tengku Firmansyah dan istrinya, Cindy Fatikasari, serta ratusan penggiat media sosial yang aktif membantu menyebarkan informasi.
Fatih Karim menjelaskan lebih lanjut, bahwa masjid ini tidak hanya berfungsi sebagai rumah ibadah. Ke depannya, masjid ini juga direncanakan menjadi pusat pembelajaran Islam, lokasi pembinaan bagi para mualaf, dan wadah untuk berbagai kegiatan keumatan lainnya. Untuk mewujudkan fungsi-fungsi tersebut, tentu diperlukan pengembangan dan renovasi pada bangunan yang ada.
Renovasi tahap awal akan dikerjakan oleh kontraktor lokal, Wolfe Construction, yang dipimpin oleh Moe, seorang kontraktor Muslim yang secara sukarela tergerak untuk membantu. Selain itu, urusan legalitas terkait properti masjid juga mendapat bantuan dari pengacara Muslim, Muhammed Ali Yassin. Kolaborasi dan dukungan dari berbagai pihak ini menunjukkan semangat kebersamaan dalam membangun pusat komunitas Islam Indonesia di Edmonton.
Editor : Vitrianda Hilba SiregarEditor Jakarta