JAKARTA, iNews.id - Ketua Umum IKADI KH Ahmad Kusyairi Suhail mengatakan azan adalah suara mulia sebagai panggilan salat, sehingga berbeda sekali dengan suara anjing.
Ahmad Kusyairi menyayangkan pernyataan Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas yang memperbandingkan suara azan dengan gonggongan anjing.
Ahmad Kusyairi menegaskan dalam ilmu ushul fiqh, qiyas (penyamaan) semacam ini, dikenal dengan Qiyas Ma'al Faariq atau qiyas yang tidak benar perbandingannya karena jelas keduanya tidak sama.
"Sebagaimana dulu juga pernah heboh, ada yang mengkiaskan cadar dengan konde dalam hal cantik atau azan dengan kidung dalam hal merdu. Ini jelas qiyas yang batil," katanya, Jumat (25/2/2022).
Dalam Islam, kata Ahmad Kusyairi, azan bukan sekedar suara atau seni yang mementingkan kemerduan, melainkan ibadah. Suara mulia memanggil kaum muslimin untuk salat dan sebagai pertanda masuk waktu salat. Bahkan, di dalam hadits shahih, Rasulullah SAW menjelaskan keutamaan azan dapat mengusir setan:
Ahmad Kusyairi berharap para pejabat publik lebih hati-hati dalam membuat pernyataan dan tidak menimbulkan kegaduhan-kegaduhan baru agar umat bisa hidup tentram, damai, dan harmonis. Apalagi tidak lama lagi umat Islam akan memasuki bulan suci Ramadhan, sehingga diperlukan ucapan, tindakan, dan kebijakan yang dapat menyejukkan hati dan mengundang barokah Ilahi.
BACA JUGA:
UI Berikan Penghargaan Bagi Civitas Akademika yang Berkontribusi Bagi Kemandirian Bangsa
Menurut Ahmad Kusyairi, hampir 77 tahun Indonesia merdeka, tidak pernah ada yang meributkan dan mempermasalahkan toa masjid dan suara azan. Kehidupan masyarakat pun harmonis, guyup, dan rukun.
Karena itu, ia mengingatkan sebaiknya energi bangsa dikerahkan untuk menyelesaikan berbagai permasalahan umat dan bangsa yang kompleks dan jelas ada di depan mata. "Minyak goreng yang langka, harga sebagian kebutuhan bahan pokok yang melonjak, pandemi yang masih mengintai kita dan lain-lain," katanya.
Editor : Ikawati