get app
inews
Aa Read Next : Ini Perbedaan Psikiater, Konselor, Psikolog: Siapa yang Anda Butuhkan?

Kenali Perbedaan Anxiety Disorder dan Panic Attack

Rabu, 25 Oktober 2023 | 10:55 WIB
header img
Ilustrasi Gangguan Kecemasan. Foto: Istimewa

JAKARTA, iNewsDepok.id - Kesehatan mental adalah aspek yang tak boleh diabaikan dalam kehidupan kita. Di tengah tekanan dan stres sehari-hari, dua masalah umum yang sering muncul adalah anxiety disorder (gangguan kecemasan) dan panic attack (serangan panik). Meskipun sering disamakan, keduanya memiliki perbedaan yang signifikan. Dalam artikel ini, kami akan menguraikan perbedaan antara anxiety disorder dan panic attack, serta bagaimana cara mengelola keduanya.

Anxiety disorder dan panic attack adalah dua kondisi yang sering dianggap sama oleh banyak orang. Padahal, keduanya memiliki perbedaan yang cukup signifikan. 

Anxiety Disorder: Gangguan Kecemasan yang Menetap

Anxiety disorder, atau gangguan kecemasan, adalah kondisi yang ditandai oleh kecemasan kronis, berlebihan, dan menetap. Menurut Siloam Hospitals, gejala utama dari anxiety disorder meliputi ketakutan yang berlarut-larut, rasa gelisah, ketegangan otot, dan ketidaknyamanan fisik dan psikologis yang berkepanjangan. Seseorang dengan anxiety disorder sering kali merasa cemas dan gelisah tanpa pemicu atau dengan pemicu yang sebenarnya tidak signifikan.

Menurut Merdeka, anxiety disorder dapat berdampak pada kualitas hidup seseorang, mengganggu fungsi sehari-hari, serta menimbulkan gejala fisik seperti sakit kepala, gangguan tidur, dan gangguan pencernaan.

Panic Attack: Serangan Panik yang Mendadak

Panic attack atau serangan panik adalah pengalaman yang jauh lebih singkat, intens, dan terkadang tiba-tiba. Hello Sehat menjelaskan bahwa serangan panik sering kali menyebabkan gejala fisik yang sangat kuat, seperti detak jantung cepat, sesak napas, gemetar, dan rasa takut yang mendalam. Serangan panik biasanya berlangsung dalam waktu singkat, beberapa menit, dan memiliki puncak kecemasan yang tinggi.

Panic attack cenderung datang secara tiba-tiba dan dapat disebabkan oleh faktor tertentu, seperti stres berlebihan atau situasi yang memicu. Meskipun sangat menakutkan, serangan panik biasanya berlangsung singkat dan dapat mereda tanpa pengobatan khusus.

Perbedaan Anxiety Disorder dan Panic Attack

Anxiety disorder dan panic attack memiliki beberapa perbedaan, antara lain:

  • Penyebab
    Anxiety disorder dapat disebabkan oleh berbagai faktor, seperti genetik, lingkungan, pengalaman traumatik, stres, atau kondisi medis tertentu. Panic attack dapat terjadi secara spontan tanpa ada pemicu yang jelas, atau dipicu oleh situasi atau objek yang menimbulkan rasa cemas atau takut, seperti tempat ramai, ketinggian, atau hewan tertentu.
  • Gejala
    Anxiety disorder dapat menimbulkan gejala fisik dan psikologis yang berlangsung dalam jangka waktu lama, seperti jantung berdebar, sesak napas, berkeringat, gemetar, sakit kepala, sulit tidur, sulit berkonsentrasi, mudah marah, atau menghindari situasi yang menakutkan. Panic attack dapat menimbulkan gejala fisik dan psikologis yang muncul secara tiba-tiba dan mencapai puncaknya dalam waktu 10 menit, seperti detak jantung sangat cepat, napas pendek dan terengah-engah, nyeri dada, mual, pusing, mati rasa, merasa tidak nyata atau terpisah dari diri sendiri, atau merasa akan mati.
  • Jenis
    Anxiety disorder terdiri dari beberapa jenis, seperti gangguan kecemasan umum (GAD), gangguan kecemasan sosial (SAD), gangguan obsesif-kompulsif (OCD), gangguan stres pasca-trauma (PTSD), atau fobia spesifik. Panic attack dapat terjadi sebagai bagian dari gangguan panik (panic disorder), yaitu kondisi di mana seseorang mengalami panic attack secara berulang-ulang dan takut akan terjadinya panic attack lagi.

Pengobatan Anxiety Disorder dan Panic Attack

Anxiety disorder dan panic attack dapat diobati dengan cara-cara berikut:

  • Obat-obatan
    Dokter dapat memberikan obat-obatan untuk mengurangi gejala anxiety disorder dan panic attack, seperti antidepresan, benzodiazepin, atau beta-blocker. Obat-obatan ini sebaiknya dikonsumsi sesuai anjuran dokter dan tidak digunakan dalam jangka panjang karena dapat menimbulkan efek samping atau ketergantungan.
  • Psikoterapi 
    Psikoterapi adalah proses komunikasi antara pasien dengan psikolog atau psikiater untuk mengatasi masalah psikologis yang mendasari anxiety disorder dan panic attack. Psikoterapi dapat membantu pasien untuk mengenali dan mengubah pola pikir dan perilaku negatif yang memicu rasa cemas atau panik. Salah satu jenis psikoterapi yang efektif untuk mengobati anxiety disorder dan panic attack adalah terapi kognitif perilaku (CBT).
  • Terapi lain
    Terapi lain yang dapat membantu mengobati anxiety disorder dan panic attack adalah terapi relaksasi, meditasi, yoga, akupunktur, hipnoterapi, atau biofeedback. Terapi ini dapat membantu pasien untuk mengendalikan stres, menenangkan pikiran dan tubuh, serta meningkatkan kesejahteraan mental dan fisik.

    Editor : Mahfud

Follow Berita iNews Depok di Google News Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut