JAKARTA, iNews Depok.id - Komunitas Sehat Jiwa mengadakan Walk For Mental Health yang bertajuk It's Time to Act: Prioritize Workplace Mental Health pada Minggu, 27 Oktober 2024.
Acara yang berlangsung di area Car Free Day ini masuk rangkaian peringatan Hari Kesehatan Mental Sedunia 2024 yang jatuh pada tanggal 10 Oktober 2024.
Kegiatan Komunitas Sehat Jiwa ini bertujuan untuk menyuarakan hak setiap orang atas lingkungan kerja yang lebih aman dan sehat jiwa.
Kegiatan Walk for Mental Health berhasil menarik perhatian masyarakat yang tengah berolahraga di area CFD. Sebagian dari mereka turut serta menandatangani dan menuliskan harapan mereka terkait peningkatan kepedulian terhadap kesehatan mental di tempat kerja pada spanduk acara yang dibawa oleh Komunitas Sehat Jiwa.
Komunitas Sehat Jiwa juga menggelar acara bertajuk "It is Time to Prioritize Mental Health in The Workplace, But How?" di Cilandak, Jakarta Selatan, pada Sabtu (12/10).
Dalam acara tersebut, Puspita Alwi, co-founder Sehat Jiwa, menekankan bahwa kesehatan mental bukan hanya tanggung jawab individu, melainkan juga tanggung jawab perusahaan. "Banyak perusahaan masih melihat kesehatan mental sebagai isu individu dan hanya memberikan program dukungan, bukan solusi jangka panjang," ujarnya.
Studi terbaru menunjukkan bahwa kondisi tempat kerja yang tidak sehat dapat menimbulkan risiko bagi kesehatan mental karyawan, dengan banyak pengusaha masih menganggap urusan ini hanya menjadi tugas divisi sumber daya manusia.
Hal ini membuat banyak karyawan merasa tidak memiliki ruang untuk berbicara mengenai masalah kesehatan mental mereka, karena takut stigma.m
Puspita menyoroti perlunya perubahan struktural di perusahaan untuk menciptakan lingkungan kerja yang mendukung kesehatan mental, seperti menetapkan SOP yang jelas untuk menangani kasus perundungan atau kekerasan.
Senri Djang Rono, Vice President Human Capital PT BRI Danareksa Sekuritas, menambahkan bahwa semua level pimpinan harus terlibat dalam menjaga kesehatan mental karyawan.
"Manajemen harus menyadari bahwa karyawan adalah aset berharga, dan kesehatan mental mereka perlu diperhatikan," katanya.
Acara ini juga menggarisbawahi empat langkah yang dapat diambil perusahaan untuk mengurangi risiko kesehatan mental, yaitu mengklarifikasi deskripsi pekerjaan, melatih staf untuk berperilaku positif, membantu karyawan membangun ketahanan, dan menciptakan ruang aman untuk berbicara tentang kesehatan mental.
Kegiatan ini menjadi salah satu langkah nyata untuk menjadikan kesehatan mental sebagai prioritas dalam lingkungan kerja, sejalan dengan tema yang diusung oleh Organisasi Kesehatan Dunia.
Diharapkan, dengan adanya kesadaran dan tindakan kolektif, lingkungan kerja dapat menjadi lebih sehat dan produktif bagi semua karyawan.
Editor : M Mahfud