DEPOK, iNews.id – Doktor UI Agus Herta Sumarto menawarkan konsep terbaru agar margin (NIM) perbankan Indonesia stabil. Untuk melahirkan konsep baru ini Agus Herta Sumarto meneliti 82 bank yang beroperasi di Indonesia dari tahun 2008 – 2017.
Marjin perbankan di Indonesia dinilai tidak stabil akibat menggunakan teori lama. Sebagai solusinya, Agus Herta Sumarto menawarkan konsep terbaru yang mengantarkannya meraih gelar doktor ke-299 dalam bidang Ilmu Manajemen Keuangan dan Perbankan dari UI.
Agus meraih gelar doktor pada 29 Desember 2021. iNews Depok sendiri mendapatkan rilis tentang sidang promosi tersebut, belum lama ini.
BACA JUGA:
Gila 80 Persen Aset Sektor Perbankan Dikuasai Konglomerat, Ini Dampaknya
Bisnis bank adalah meminjamkan uang. Dari transaksi ini bank memperoleh bunga.
Di sisi lain, bank juga mengeluarkan bunga pada masyarakat yang menaruh dananya.
Tentu agar untung, bunga yang diperoleh harus lebih besar dari bunga yang dikeluarkan. Nah selisih ini yang dikenal sebagai marjin bunga bersih alias Net Interest Margin (NIM).
Dalam menghitung NIM, perbankkan Indonesia selama ini mempergunakan teori perhitungan Risk Averse Dealer Model (RIADM). Perhitungan ini dikembangkan oleh Ho dan Saunders pada tahun 1981.
RIADM mengasumsikan bank menghadapi kondisi pasar yang sama sehingga memiliki fungsi keuntungan dan fungsi biaya yang sama.
Editor : M Mahfud