Ketika Sandiaga kehilangan pekerjaan di Singapura dan akhirnya harus kembali ke Indonesia, Sandiaga mendapat klien dari luar negeri yang ingin menanamkan investasinya di Kota Batam.
“Dan investasi ini yang membawa usaha saya pertama kali mendapat peluang dan itu yang membuat saya tidak akan pernah lupa dengan Kota Batam. Karena berkat Kota Batam, usaha kami bisa berkembang. Dan berkat investasi yang kami lakukan bersama dengan para investor lainnya, itu bisa menghadirkan keuntungan,” jelas Sandiaga.
Sehingga usaha yang tadinya hanya memiliki 3 orang karyawan terus bertambah hingga hari ini menjadi usaha nasional yang membuka lapangan kerja bagi kurang lebih 30 ribu karyawan di seluruh Indonesia.
Menparekraf Sandiaga tidak akan pernah lupa dengan Kota Batam. Karena berkat Kota Batam, usahanya bisa berkembang. Foto: Ist
“Saya ingin para finalis Apresiasi Kreasi Indonesia di Kota Batam ini bisa mendapatkan inspirasi yang sama sehingga usaha mereka bisa go nasional dan go internasional. Karena itu, kita harus Bangga Buatan Indonesia,” pesan Menparekraf Sandiaga.
AKI sendiri merupakan program pengembangan ekonomi kreatif melalui peningkatan kapasitas dan pameran etalase produk ekraf. Nantinya satu yang terbaik dari 27 finalis tersebut akan dipilih dan mengikuti puncak acara AKI bersama dengan 16 pelaku ekraf terbaik lainnya dari masing-masing kota.
Turut mendampingi Menparekraf Sandiaga, Staf Khusus Menparekraf Bidang Pengamanan Destinasi Wisata dan Isu-isu Strategis Kemenparekraf/Baparekraf, Brigjen TNI Ario Prawiseso; Direktur Infrastruktur Ekonomi Kreatif Kemenparekraf/Baparekraf, Hariyanto; Direktur Industri Kuliner, Kriya, Desain, dan Fesyen Kemenparekraf/Baparekraf, Yuke Sri Rahayu; dan Direktur Event Nasional dan Internasional Kemenparekraf/Baparekraf, Dessy Ruhaty.
Editor : Mahfud