SUKABUMI, iNewsDepok.id – Mantan anggota NII yang sudah tobat mengungkapkan cara kelompok-radikal dalam dalam menebar kebencian dengan cara membentur-benturkan ideologi negara dengan agama.
Hal tersebut disampaikan sejumlah mantan anggota NII yang sudah tobat, Andri Susanto dan Lenny Dessy Siregar saat peresmian Desa Siapsiaga Kebonpedes, Sukabumi, Jawa Barat.
Desa Siapsiaga adalah program dari BNPT RI yang bertujuan untuk menciptakan desa yang toleran dan mampu mencegah masuknya ideologi radikalisme, ekstremisme, dan terorisme.
Desa Kebonpedes merupakan satu dari lima desa di lima provinsi berbeda yaitu Provinsi Banten, Jawa Barat, Jawa Timur, NTB dan Lampung yang menjadi pilot project program Desa Siapsiaga.
Sebelumnya pada Juli 2023 lalu, BNPT RI secara resmi telah mengukuhkan Desa Pelaminan di Provinsi Banten sebagai Desa Siapsiaga. Masyarakat desa Pelamunan sudah dikategorikan tanggap dan siap dalam menghadapi ancaman ideologi radikal terorisme.
Andri Susanto mengungkapkan narasi yang membenturkan negara dan agama dikembangkan terus menerus. Akibatnya anggota NII tercuci otaknya untuk membenci negara.
"Lama kelamaan mereka mulai menciptakan narasi seperti Pancasila itu thaghut dan sebagainya," kata Andi Susanto, Selasa malam (12/9/2023).
Hal sama diungkapkan Leny Dessy Siregar yang juga mantan anggota NII. Saat rekrutmen anggota, kelompok radikal mulai menggunakan metode menafsirkan ayat-ayat pada kitab suci yang telah disesuaikan dengan tujuan terselubung mereka.
"Mereka menafsirkan isi kitab suci sesuai dengan versi mereka," tutur Leny Dessy Siregar
Untuk mencegah dan mempersempit kelompok radikal mempengaruhi dan mencuci otak masyarakat, Badan Nasional Penanggulangan Terorisme Republik Indonesia (BNPT RI) melakukan berbagai terobosan. Salah satunya melakukan penguatan daya tangkal masyarakat terhadap ideologi radikalisme dengan program Desa Siapsiaga di Desa Kebonpedes, Kecamatan Kebonpedes Kabupaten Sukabumi.
Tujuannya muncul kewaspadaan masyarakat desa terhadap proses rekrutmen dan pendanaan kelompok terorisme dan radikalisme.
"Dalam melihat tindak pidana terorisme dan kelompok radikal kita harus pahami dan mewaspadai juga proses perekerutan dan pendanaan kelompok radikal," jelas Kepala Sub Direktorat Kesiapsiagaan dan Pengendalian Krisis pada Direktorat Penindakan Deputi Bidang Penindakan dan Pembinaan Kemampuan BNPT RI, Kolonel Inf Indra Gunawan yang diwakili Kepala Seksi Kesiapsiagaan, Nurul Huda Syufi Prabowo.
Kepala Desa Kebonpedes Dadan Apriandani berharap warganya dapat menjadi siap siaga demi keamanan dan ketertiban Desa Kebonpedes dari ancaman radikalisme dan terorisme.
"Mudah mudahan desa kita diberi keberkahan dan keamanan. Desa kita menjadi pilot project Desa Siapsiaga, kita harus siapsiaga dari paparan ideologi kekerasan yang mencoba memecah belah bangsa," ujarnya.
Editor : Mahfud