DEPOK, iNewsDepok.id - Layangan, yang dahulu hanya menjadi hiburan di kampung, kini kembali mendapatkan popularitas yang tinggi di masyarakat kita.
Belakangan ini, kita dapat melihat tren yang menarik di kalangan anak-anak maupun orang dewasa, yaitu kebangkitan dari layangan sebagai media mainan tradisional. Fenomena ini dapat dianggap menarik karena di tengah kemajuan teknologi dan perubahan gaya hidup modern, orang masih menyukai dan menghargai mainan yang sudah ada sejak dulu.
Layangan memiliki sejarah panjang di Indonesia. Sejak zaman dahulu, layangan telah menjadi bagian integral dari budaya dan tradisi Indonesia. Di beberapa daerah, seperti Jawa dan Sumatera, layangan dipercaya memiliki makna spiritual dan digunakan dalam upacara adat. Selain itu, layangan juga digunakan sebagai alat komunikasi di medan perang dan pertempuran.
Namun, seiring dengan berjalannya waktu, mainan tradisional ini mulai terpinggirkan oleh permainan modern. Anak-anak kini lebih tertarik dengan gadget elektronik, video game, dan hiburan digital lainnya. Sehingga, mainan tradisional, termasuk layangan, mulai dilupakan.
Akan tetapi, belakangan ini, kita dapat melihat tren yang menarik terkait dengan layangan. Banyak anak-anak maupun orang dewasa yang kembali terpesona dengan keindahan dan kesederhanaan mainan ini. Mereka mulai menghargai nilai budaya yang terkandung dalam bermain layangan. Selain itu, aksi mendorong layangan yang terbang di angkasa memberikan kegembiraan dan sensasi yang sulit digambarkan dengan kata-kata.
Terdapat beberapa alasan mengapa mainan ini kembali hits di tengah masyarakat. Pertama, layangan merupakan media yang melibatkan aktivitas fisik.
Dalam era modern yang serba duduk, bermain layangan memberikan kesempatan untuk bergerak dan berolahraga. Ini penting untuk menjaga kesehatan dan kebugaran tubuh, terutama pada anak-anak yang masih aktif dalam pertumbuhan fisik mereka.
Kedua, layangan menyediakan alternatif hiburan yang ramah lingkungan. Dalam usaha untuk menjaga keseimbangan alam dan mengurangi jejak karbon, bermain layangan adalah pilihan yang baik.
Layangan tidak menggunakan bahan bakar fosil atau baterai, melainkan hanya memanfaatkan angin sebagai kekuatan untuk terbang. Dengan bermain layangan, kita tidak hanya bisa bersenang-senang, tetapi juga turut menjaga kelestarian alam.
Terakhir, kebangkitan layangan sebagai mainan tradisional dapat dipengaruhi oleh faktor nostalgi. Banyak orang dewasa yang teringat pada masa kecil mereka ketika mereka dulu bermain layangan.
Ketika mereka menemukan mainan tersebut di toko-toko atau acara komunitas, hal itu membuat mereka bernostalgia dan ingin mengenalkan generasi muda tentang keindahan mainan tradisional ini.
Editor : Mahfud